Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Kekerasan yang dialami wartawan Sindo TV, Sukron, hingga saat ini
masih terus diusut pihak kepolisian. Pasalnya, M Ardinal, mahasiswa
Fakultas Hukum Universitas Trisakti yang diduga sebagai pelaku
pemukulan, sesumbar bahwa dirinya anak seorang jenderal di Polri.
Terkait insiden tersebut, pihak Universitas Trisakti dan Sindo TV (MNC Group) menggelar mediasi di Balai Wartawan Polda Metro Jaya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (23/5).
Mediasi dihadiri oleh Wapemred Sindo TV, Driantama RS, Manager News Gathering Sindo TV, Boy Ikrar Tjandraningrat, Koordinator Lapangan Sindo TV, Urinisin dan Koordinator Liputan RCTI, Priyandono.
Sedangkan dari pihak Universitas Trisakti hadir Purek Bidang Kemahasiswaan, Bonjol Siagian, Asisten Wakil Rektor 3 Hein Wanganiay, Bambang Sutjondro dari Biro Kemahasiswaan, Presiden Mahasiswa Trisakti Muhammad Irwan, yang juga diduga sebagai korban pemukulan.
Pada kesempatan itu, pihak Trisakti mengutarakan permintaan maaf atas insiden pemukulan terhadap wartawan saat peliputan. "Kami meminta maaf dan bertanggung jawab kalau memang bersalah harus minta maaf," ujar Hein di Mapolda Metro Jaya.
Hal senada juga disampaikan Presiden BEM Trisakti, Muhammad Irwan yang juga selaku koordinator lapangan saat demo berlangsung.
"Hal ini murni kesalahpahaman internal kami di luar dan menjadi pelajaran berharga yang tidak terjadi hal serupa ke depan, kami minta maaf," tutur Irwan.
Sementara itu, Wapemred News Sindo TV, Driantama mengutarakan rasa terima kasihnya atas undangan mediasi yang dilayangkan pihak Universitas Trisakti.
Kendati demikian, Driantama sedikit mempertanyakan konteks permintaan maaf yang diutarakan pihak Universitas Trisakti.
"Kami senang diundang dan mereka minta maaf, tapi sayang pihak internal Trisakti belum sama semua pemahamannya sehingga belum jelas permintaan maafnya itu apa," ujar Drian.
Drian pun memberikan waktu kepada internal Universitas Trisakti untuk memahami juga mendalami kronologi pasti terkait insiden pemukulan yang terjadi di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (22/5) kemarin.
"Ya kami akan menunggu ungkapan itikad baik mereka, karena saya masih bingung minta maaf atas dasar apa, yang mana, pengakuan bersalah belum jelas semua," tandasnya. (merdeka)
Terkait insiden tersebut, pihak Universitas Trisakti dan Sindo TV (MNC Group) menggelar mediasi di Balai Wartawan Polda Metro Jaya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (23/5).
Mediasi dihadiri oleh Wapemred Sindo TV, Driantama RS, Manager News Gathering Sindo TV, Boy Ikrar Tjandraningrat, Koordinator Lapangan Sindo TV, Urinisin dan Koordinator Liputan RCTI, Priyandono.
Sedangkan dari pihak Universitas Trisakti hadir Purek Bidang Kemahasiswaan, Bonjol Siagian, Asisten Wakil Rektor 3 Hein Wanganiay, Bambang Sutjondro dari Biro Kemahasiswaan, Presiden Mahasiswa Trisakti Muhammad Irwan, yang juga diduga sebagai korban pemukulan.
Pada kesempatan itu, pihak Trisakti mengutarakan permintaan maaf atas insiden pemukulan terhadap wartawan saat peliputan. "Kami meminta maaf dan bertanggung jawab kalau memang bersalah harus minta maaf," ujar Hein di Mapolda Metro Jaya.
Hal senada juga disampaikan Presiden BEM Trisakti, Muhammad Irwan yang juga selaku koordinator lapangan saat demo berlangsung.
"Hal ini murni kesalahpahaman internal kami di luar dan menjadi pelajaran berharga yang tidak terjadi hal serupa ke depan, kami minta maaf," tutur Irwan.
Sementara itu, Wapemred News Sindo TV, Driantama mengutarakan rasa terima kasihnya atas undangan mediasi yang dilayangkan pihak Universitas Trisakti.
Kendati demikian, Driantama sedikit mempertanyakan konteks permintaan maaf yang diutarakan pihak Universitas Trisakti.
"Kami senang diundang dan mereka minta maaf, tapi sayang pihak internal Trisakti belum sama semua pemahamannya sehingga belum jelas permintaan maafnya itu apa," ujar Drian.
Drian pun memberikan waktu kepada internal Universitas Trisakti untuk memahami juga mendalami kronologi pasti terkait insiden pemukulan yang terjadi di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (22/5) kemarin.
"Ya kami akan menunggu ungkapan itikad baik mereka, karena saya masih bingung minta maaf atas dasar apa, yang mana, pengakuan bersalah belum jelas semua," tandasnya. (merdeka)
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura