PT Gudang Garam Tbk (GGRM) membagikan keuntungan atau dividen sebesar Rp 1,539 triliun atau setara Rp 800 per lembar saham untuk tahun buku 2012. Tahun lalu laba bersih perseroan mengalami penurunan yakni Rp 4,07 triliun dari Rp 4,9 triliun pada 2011.
"Mengenai deviden, sesuai histori, pada tahun 2010 senilai Rp 880, kemudian tahun 2011 naik menjadi Rp 1000 dan tahun 2012 diputuskan Rp 800 rupiah," kata Direktur GGRM Heru Budiman seusai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perseroan di Kilisuci Ballroom, Grand Surya Hotel Jl. Doho No. 95, Kota Kediri, Sabtu (29/6).
Perusahaan rokok terbesar di Indonesia yang berdiri pada 26 Juni 1958 memutuskan penurunan besaran dividen karena berkurangnya keuntungan.
Perseroan juga membutuhkan dana untuk mengembangkan bisnisnya. "Perseroan pada tahun 2011 dan 2012 memerlukan dana untuk pertambahan fasilitas produksi untuk dua produksi rokok mild. (GG Mild dan Pro Mild) pertimbangan kami masih membutuhkan dana," jelasnya.
GGRM sengaja mendorong produksi rokok LTN (Low Tar Nicotine) karena selama tiga tahun terakhir pertumbuhannya lebih bagus. Segmen ini yang menjadi fokus perseroan.
"Kita mau bermain dalam segmen ini. Ada permintaan berapa akan kita penuhi. Jika lebih banyak lagi, saya akan beli mesin lagi," tuturnya.
Pada tahun 2012 jumlah produksi rokok GGRM sebanyak 73,247 miliar batang. Terinci, rokok produksi SKT (Sigaret Kretek Tangan) sebanyak 11,6 miliar batang dan SKM (Sigaret Kretek Mesin) sebanyak 61,5 miliar batang.
Sementara itu, berdasarkan hasil RUPS tahun ini menerima pengunduran diri Yudiono Muktiwidjojo dari jabatan sebagai Komisaris Independen Perseroan dan Ginawati dari jabatannya sebagai Direktur Perseroan.
