Pedoman Media Siber
Judul: Obati Kankermu dengan Mukjizat Puasa Penulis: Imam Musbikin Tebal: 316 hlm Penerbit: Sabil Terbitan: Mei 2013 ISBN: 978-602-7665-60-6 Peresensi: Zaitur Rahem
“Berpuasalah kalian semua, maka kalian akan sehat” (HR. Bukhari). Hadis Nabi Muhammad Saw. ini memiliki pesan tersirat, bahwa puasa memiliki energi dimensional. Puasa memiliki dampak positif terhadap kesehatan jasmani dan rohani. Anjuran agama melaksanakan puasa termasuk salah satu rukun Islam. Sehingga, menjalankan ibadah puasa akan memiliki manfaat ganda, yaitu sebagai aktifitas ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai terapi kesehatan bagi orang yang menderita penyakit.
Manfaat melaksanakan ibadah puasa terhadap kondisi kesehatan ini sudah sering dibahas dan diteliti oleh sejumlah pakar di bidangnya. Mereka melakukan kajian radikal untuk membuktikan kebenaran hipotesa akan manfaat puasa terhadap kesehatan rohani dan jasmani. Dan hasilnya, kebenaran itu adalah nyata. Sejumlah orang yang menderita penyakit kronis, seperti kanker bisa sembuh dengan melakukan puasa.
Manfaat melaksanakan ibadah puasa terhadap kondisi kesehatan ini sudah sering dibahas dan diteliti oleh sejumlah pakar di bidangnya. Mereka melakukan kajian radikal untuk membuktikan kebenaran hipotesa akan manfaat puasa terhadap kesehatan rohani dan jasmani. Dan hasilnya, kebenaran itu adalah nyata. Sejumlah orang yang menderita penyakit kronis, seperti kanker bisa sembuh dengan melakukan puasa.
Buku ini menjelaskan seputar mukijizat puasa sebagai terapi bagi kesehatan. Melalui kajian akademik-sistematis, ulasan dalam karya ini memancarkan spirit hidup bagi orang yang mendapat ujian ketiban penyakit (hlm. 50). Penyakit, hakekatnya adalah anugerah dari Allah untuk menguji kesabaran seseorang. Di balik hadirnya penyakit Allah menyediakan obat. Sehingga kongklusi logisnya, apabila ada panyakit maka pasti ada obat untuk penyembuhannya. (hlm. 21)
Salah satu penyakit kronis selama ini adalah kanker. Kanker bisa menyerang siapa saja, baik kalangan usia tua, muda dan anak-anak. Kanker bermacam-macam. Ada kanker hati, telinga, gusi dan lain-lainnya. Serangan penyakit kanker ini terkadang sulit dijinakkan jika sudah memasuki tahap kritis.
Data yang dirilis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2005 ada sekitar 7,6 juta orang meninggal akibat serangan kanker. Berarti, diperkirakan 13% total jumlah kematian di dunia, dan diperkirakan 9 juta orang akan meninggal karena kanker pada tahun 2015. Selama kematian yang disebabkan oleh kanker lebih banyak dibandingkan penyakit lainnya, seperi HIV dan malaria (hlm. 22). Data dari sejumlah organisasi kesehatan, penderita kanker sebagian besar orang yang usianya memasuki 40 tahun ke atas. Apakah kita harus takut dengan ancaman penyakit kanker?
Rasa takut dan khawatir selalu menghinggapi semua umat manusia. Kanker bisa menimpa siapa saja. Akan tetapi, kanker bisa diobati dengan melakukan ibadah puasa. Pernyataan ini karena berdasarkan analisis para ahli kesehatan yang meneliti tentang puasa yang mampu mempercepat penyembuhan penyakit kanker. Salah satu penelitian tersebut dilakukan oleh Krista Varady, asisten profesor kinesiology dan nutrisi di Amerika. Dia memimpin sebuah penelitian orang obesitas (kelebihan keberatan berat badan dan lemak). Metode yang dipergunakan untuk menurunkan berat badan dengan melakukan diet dan puasa. Puasa dan makan secara teratur dilakukan secara konsisten. Hasilnya, obesitas yang diderita sejumlah respondon menurun cukup drastis. (hlm. 45).
Dengan bukti kongkrit-ilmiah di atas, puasa ternyata tidak hanya sekedar aktifitas keagamaan yang berorientasi terhadap pemantapan mental ukhrowi. Akan tetapi, puasa memiliki rahasia yang mujarab dan ajaib. Buku karya Imam Musbukin ini patut diapresiasi. Setidaknya, ulasan dalambuku ini memberikan informasi penting seputar manfaat puasa bagi kesehatan rohani dan jasmani. Terlepas dari kelebihan dan kekurangannya, karya ini menambah koleksi tentanng ajaibnya melaksanakan ibadah puasa. Selamat membaca!
Zaitur Rahem, Dosen pada Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) Sumenep. Alumni Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Sumber:NU Sumenep
Teknologi
