Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Labels:
Aura Wisata,
Berita
Sumenep (maduratani.com) - Wakil Ketua Komisi D DPRD
Sumenep H. Moh. Imron atau lebih karib
dipanggil Encung menilai, perhatian
pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Kebudayaan
Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Sumenep masih setengah
hati dan terkesan sangat tidak serius dalam mengembangkan potensi wisata religi di
kawasan paling timur di Pulau Madura ini.
“Berapa asset yang kita miliki
terkait objek wisata religi, tapi income nya tidak jelas dan kalau boleh
dibilang masih Nol Peresen”, kata Encung alias H.Moh.Imron, Wakil Ketua Komisi
D DPRD Sumenep, di kediamannya Desa Lebbeng Timur, Kecamatan Pasongsongan,
Minggu (7/4/2013).
Tak hanya itu, mantan Kades di
orde baru ini juga menduga ada kebocoran-kebocoran dalam pengelolaan hasil
retribusi disejumlah asset wisata religi.
“Itu bisa dilihat dari beberapa
pengembangan asset wisata religi di Sumenep yang belum ada peningkatan. Dan
kalau boleh saya bilang, pemerintah daerah tidak serius dan sama sekali tidak
ada inisiatif melakukan pengembangan. Lantas dikemanakan suntikan dana APBD
tiap tahunnya untuk pengelolaan sejumlah objek wisata tersebut”, sindirnya.
Ia menambahkan, secara kasat mata
maupun logikan berpikir yang sehat, keberadaan objek wisata di Kabupaten
Sumenep diyakini memilik andil terbesar dalam menyumbang Pendapatan Asli Daerah
(PAD) senyampang Pemerintah serius dan terus melakukan inovasi.
“Suntikan dana dari APBD untuk
pengembangan objek wisata tiap tahunnya jalan terus, tapi kenyataan dilapangan,
kok malah situs sejarah semisal Asta Tinggi kok pemasukannya ke kas daerah
malah nol persen. Ini pasti ada yang nggak beres, sepertinya telah terjadi
kebocoran anggaran yang harus segera kita selamatkan bersama”, pungkasnya
menukik.
Sebelumnya Kepala
Disbudparpora Sumenep, Bambang Irianto kepada sejumlah media local menyebutkan
adanya optimism perolehan PAD melalui sektor wisata yang ditargetkan naik hingga 30 persen melampau tahun
sebelumnya. (fer/*)
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura