Mengapa Berbelanja di Infomadura.com?Aman, banyak pilihan dan terpercaya

Customer Service

Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500

Fanpage

InfoMadura.com | Media Bersama | Kebanggaan Indonesia

Dapatkan kemudahan Bertransaksi Online di infomadura.com

Comments

Template Information

KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Nasional || | WORD NEWS

Otomotif

Blak-Blakan
KDRT
AURA WISATA

INFO UTAMA

Pedoman Media Siber

Trending Topic

Travelers Choice Beaches 2014

Pages

ADVERTISEMENT

Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com Email kami: maduraexposenews@gmail.com

serba - serbi

Sport

Fokus Jatim

Entertainment


Featured Post 6

Press Realise

Sosial - Politik


Powered by Blogger.
Kartini-Kartini di Era Globalisasi Catatan Seputar Wanita Kita|manusia...

WALHI: Norwegia Tak Boleh ‘Tutup Mata’ atas Kerusakan Hutan Indonesia

Teguh Surya (tengah) dan para aktivis WALHI kecewa dengan delegasi Norwegia yang tidak bereaksi apapun atas perusakan hutan di Indonesia (14/3).
Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) menilai kunjungan delegasi Norwegia ke Memberamo, Papua, tidak berarti apa-apa. Norwegia bahkan tidak bereaksi apapun, ketika pembabatan hutan primer dan pemberian izin usaha tambang di hutan tetap diberikan, meskipun Inpres mengenai moratorium sudah dikeluarkan.
Setahun setelah Inpres No. 10 Tahun 2011 dikeluarkan, tidak banyak perubahan atas situasi hutan Indonesia. Meskipun Inpres itu mengatur penundaan pemberian izin pembukaan hutan primer dan lahan gambut, angka deforestasi tetap tinggi.
Sengketa lahan yang melibatkan masyarakat dan industri sawit juga meningkat. Demikian yang diungkapkan Kepala Departemen Hubungan Internasional dan Perubahan Iklim WALHI, Teguh Surya, kepada VOA, Rabu malam.
Teguh menilai, meskipun telah memberikan dana sebanyak 1 juta dollar Amerika, pemerintah Norwegia seharusnya ikut merespon dan mengawasi pelanggaran-pelanggaran oleh Kementerian Kehutanan pasca penetapan Inpres No. 10 tersebut.
“Sebagai negara donor mereka menutup mata dan menyerahkan semua urusan kepada pemerintah Indonesia. Sehingga ketika terjadi sesuatu yang buruk mereka akan bilang, “Wah itu urusan nasional”. Saya kira itu tidak adil. Mereka punya dukungan yang sama. Selain itu, kami (WALHI) kecewa karena banyak laporan dan dokumen yang kami berikan kepada pemerintah Norwegia, namun tidak dijadikan acuan untuk memperbaiki tata kelola di sektor kehutanan,” kritik Teguh Surya.
Inpres No. 10 Tahun 2011 dikeluarkan setelah pemerintah Norwegia berkomitmen atas dana untuk mengurangi emisi karbon dari deforestasi dan kerusakan hutan serta lahan gambut. Dana itu berlaku untuk beberapa tahun ke depan, dan melibatkan 9 provinsi; diantaranya Kalimantan Tengah dan Papua.
Teguh Surya menambahkan, “Kalau tentang persetujuan pelepasan kawasan hutan itu mayoritas ada di Kalimantan dan Sumatera. Kalau di Papua hutan primer dan sekunder-mya ‘kan masih bagus, dalam artian hutan alamnya masih bagus. Ancaman terbesarnya itu ada pada konversi untuk tambang, emas yang sudah jalan, dan tambang-tambang lainnya. Lalu untuk perkebunan sawit dan agrofuel, yang salah satunya diakomodir dalam kebijakan MIFE (Merauke Food Integrated Estate) itu.”
Utusan khusus Norwegia untuk Perubahan Iklim, Hans Brattskar, saat ini sedang berada di Papua untuk kunjungan selama dua hari. Informasi dari Satgas REDD+ menyebutkan bahwa Brattskar dan delegasi telah mengunjungi kawasan Memberamo.
Pada Kamis pagi, ia dijadwalkan bertemu dengan para pimpinan daerah di Jayapura dan kembali ke Jakarta.
“Duta Besar Eivind Homme dan saya beserta delegasi akan mengunjungi Papua, yang tentu saja sangat penting bagi realisasi rencana dan janji pemerintah Indonesia, untuk menurunkan emisi karbon. Kami akan bertemu dengan perwakilan masyarakat adapt setempat dan para pejabat pemerintah,” kata Hans Brattskar, dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa sore.
Ketua Satgas REDD+, Kuntoro Mangkusubroto, menjelaskan Indonesia punya waktu 2 tahun menuju keadaan emisi yang sudah diverifikasi, yang akan dilakukan oleh lembaga MRV, bentukan Norwegia.
“Ada satu lembaga lagi yang penting, yaitu MRV (Monitoring, Reporting, Verification). Nanti setelah dua tahun yang namanya uang akan datang sesuai kinerja atau “Pay for Performance”. Kalau emisi terbuang, uang akan mengalir. Kita punya waktu dua tahun untuk menyiapkan semuanya sebelum masuk dalam tahapan “pay for performance” itu,” demikian penjelasan Kuntoro Mangkusubroto.(voa)

PEMESANAN : WALHI: Norwegia Tak Boleh ‘Tutup Mata’ atas Kerusakan Hutan Indonesia

NAMA PRODUK :

WALHI: Norwegia Tak Boleh ‘Tutup Mata’ atas Kerusakan Hutan Indonesia


CARA PEMESANAN :

Untuk Pembelian Atau Pemesanan Bisa Melalui Telepon Langsung Atau Untuk Pemesanan Cepat Dengan Hanya SMS Customer Service Kami.

No. Operator Call Center Yang Bisa Dihubungi
SIMPATI 0813 - XXXXXXXX
XL AXIATA 0819 - XXXXXXX
PIN BB BBM ANDA

Pemesanan Luar Kota / Luar Pulau / Luar Negeri Bisa Transfer Di Rekening Kami

No.
Bank
No. Rekening
Atas Nama
1
No. Rekening
Pemilik Rekening
2
No. Rekening
Pemilik Rekening
3
No. Rekening
Pemilik Rekening
4
No. Rekening
Pemilik Rekening
Atau Pengiriman Uang Via Wesel Dan Western Union ( Untuk Luar Negeri ) Dan Setelah Anda Transfer Bisa Konfirmasikan Kembali Kepada Kami Via SMS Dengan Menyertakan Nama Lengkap, Alamat Lengkap, Produk Yang Anda Pesan, Jumlah Pembayaran, Bank Tujuan.

CONTOH FORMAT PEMESANAN :


An. Dul Kemplu, Jl. Lintas Akherat No.17 Rt 05/06, Kec. Sehat Kel. Tentram Kab. Bahagia Dunia Akherat Kode Pos 42443 Hp. 0813 XXXXXX, WALHI: Norwegia Tak Boleh ‘Tutup Mata’ atas Kerusakan Hutan Indonesia ( Paket Terbungkus Rapi Demi Menjaga Privasi Anda ), Rp. 50.000,- Bank BNI

JASA PEMESANAN :


Uang Masuk Pesanan Langsung Kami Kirim Hari Itu Juga Melalui Jasa Pengiriman :

toko online produk berkualitas dengan harga murah dan pelayanan cepat

Sesuai Kesepakatan Dalam 1-6 Hari Sampai Ditempat anda ( Tergantung Alamat Anda ) dan Kami Pastikan Pesanan Kami Kirim Sesuai Pesanan Anda Dan Alamat Tujuan Anda,
dan setelah Pesanan kami kirim akan segera kami konfirmasikan no. resinya kepada anda, dan anda bisa cek langsung pengiriman barang anda di JNE ONLINE Dan TIKI ONLINE atau POS INDONESIA
Ongkos Kirim Sesuai Daerah Anda :

Rp. 10.000 - Rp. 20.000 Untuk Daerah Pulau Jawa.
Rp. 30.000 - Rp. 50.000 Untuk Daerah Luar Pulau Jawa.
Rp. 50.000 - Rp. 100.000 Untuk Daerah Papua Dan Sekitarnya.
(Tergantung Berat Barang)

Apabila Barang Tidak Kami Kirim Dalam 2 Hari, 100% Uang Anda Kami Kembalikan.

Terima Kasih atas kepercayaannya membeli produk berkualitas kami
.:: TONNY JUALAN ::.

Technology

Jejak Kasus

FASHION


© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
ENTERTAINMENT

Teknologi

ss