Sumenep
(Maduratani.com) - Moh. Djakfar, Kepala Dinas Kelauatan dan Perikanan (DKP) Sumenep mengakui adanya penurunan
anggaran Program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR)sekitar 20 persen.
Untuk
tahun 2012 lalu, dana Pugar yang diberikan kepada masyarakat petani garam
mencapi 6,5 milyar di namun tahun ini berkurang menjadi 4,2 milyar.Menyusutnya dana bantuan itu, diakuinya
berlakusecara nasional. “Bisa jadi
karena program Pugar ini sudah dianggap sukses merangsang para petani garam.
Hingga lambat laun dimungkinkan bakal terus dikurangi dan dipindahkan ke
program yang lain”, ujarnya pada wartawan Sumenep.
Mengenai
kemungkinan adanya pengalihan program, DKP Sumenep mengusulkan agar dana Pugar
sebaiknya dialihkan program pembelian geo membrane, sebuah alat yang terbuat
dari bahan menyerupai karet yang dihamparkan pada tambak garam petani, sebagai
solusi mempermudah sekaligus mempercepat produksi garam rakyat.
Sementara
Bupati Busyro Karim berpesan agar masyarakat petani setidaknya merubah pola pikir,
bahwa sukses tidaknya produksi petani garam itu tidak selamanya karena campur
tangan pemerintah.
“Keberhasilan pembangunan bukan mutlak ditentukan oleh
campur tangan pemerintah. Kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan bantuan
itulah yang menjadi kuncinya agar dijalankan dengan sebaik-sebaiknya”,
tandasnya.
Dalam
hal bantuan Pugar ini, pemerintah daerahmenargetkan adanya peningkatan produksi garam secara signifikan. Berkaca
pada tahun 2011 saja, produksi garam mencapai 85.879 ton dan meningkat menjadi 220.651
ton di tahun 2012. (fer/sgi/*)
