Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Labels:
Agrobisnis,
kodok
San Francisco -
Katak berkuku Afrika Selatan yang populer digunakan sebagai alat tes
kehamilan selama lebih dari 20 abad ternyata membawa jamur mematikan
yang bisa memusnahkan populasi amfibi. Peneliti dari Universitas San
Francisco di Amerika Serikat menyatakan katak Afrika telah lama dicurigai membawa Batrachochytrium dendrobatidis, jamur yang telah menyebabkan penurunan populasi 200 spesies katak di seluruh dunia.
Jamur yang sepertinya hanya menyerang amfibi ini menyebabkan kulit amfibi yang terinfeksi akan menebal. Akibatnya, amfibi yang terinfeksi sulit bernapas dan keseimbangan elektrolit tubuhnya terganggu. Pada akhirnya, infeksi akan menyebabkan penyakit jantung pada amfibi, meski beberapa spesies katak memiliki daya tahan lebih baik.
Selama periode 1930-1950, ribuan katak berkuku Afrika diekspor ke seluruh dunia untuk penelitian ilmiah, perdagangan hewan peliharaan, dan untuk tes kehamilan. Katak ini akan berovulasi ketika disuntikkan dengan urin wanita hamil. Tes ini umum digunakan oleh para dokter di seluruh dunia sebelum alat tes kehamilan modern ditemukan.
"Kodok tropis ini berkembang biak sepanjang tahun, sehingga mudah dipelihara di laboratorium, apalagi hormonnya sama seperti manusia," kata Vance Vredenburg, ahli biologi dari Universitas San Fransisco. "Hormon dalam urin wanita hamil yang disuntikkan ke tubuh katak akan membuat ovarium katak juga siap bertelur."
Dalam artikel yang dipublikasikan dalam jurnal PLoS ONE, Vredenburg menyatakan bahwa tim ilmuwan menemukan bahwa katak berkuku Afrika yang diperkenalkan di California membawa jamur berbahaya itu. Ini menunjukkan katak tersebut mungkin bertanggungjawab atas kepunahan amfibi di Amerika Serikat.
Katak berkuku Afrika adalah pembawa potensial jamur karena mereka dapat terinfeksi untuk jangka waktu yang lama tanpa mengalami kematian, sehingga berpeluang menyebarkannya ke spesies lain yang lebih rentan. "Sangat menakjubkan bahwa lebih dari setengah abad setelah dibawa ke California, katak ini masih di sini, dan mereka masih membawa penyakit sangat menular itu," kata Vredenburg.
Meskipun regulasi terkait penggunaan, penjualan, dan transportasi katak telah diatur ketat di California, dampaknya telah terjadi. “Sekarang kita perlu berhati-hati tentang spesies pendatang lainnya. Mungkin ada hewan lain di luar sana yang membawa penyakit yang bahkan belum kita ketahui asal usulnya,” kata dia.
Sumber: Tempo
Jamur yang sepertinya hanya menyerang amfibi ini menyebabkan kulit amfibi yang terinfeksi akan menebal. Akibatnya, amfibi yang terinfeksi sulit bernapas dan keseimbangan elektrolit tubuhnya terganggu. Pada akhirnya, infeksi akan menyebabkan penyakit jantung pada amfibi, meski beberapa spesies katak memiliki daya tahan lebih baik.
Selama periode 1930-1950, ribuan katak berkuku Afrika diekspor ke seluruh dunia untuk penelitian ilmiah, perdagangan hewan peliharaan, dan untuk tes kehamilan. Katak ini akan berovulasi ketika disuntikkan dengan urin wanita hamil. Tes ini umum digunakan oleh para dokter di seluruh dunia sebelum alat tes kehamilan modern ditemukan.
"Kodok tropis ini berkembang biak sepanjang tahun, sehingga mudah dipelihara di laboratorium, apalagi hormonnya sama seperti manusia," kata Vance Vredenburg, ahli biologi dari Universitas San Fransisco. "Hormon dalam urin wanita hamil yang disuntikkan ke tubuh katak akan membuat ovarium katak juga siap bertelur."
Dalam artikel yang dipublikasikan dalam jurnal PLoS ONE, Vredenburg menyatakan bahwa tim ilmuwan menemukan bahwa katak berkuku Afrika yang diperkenalkan di California membawa jamur berbahaya itu. Ini menunjukkan katak tersebut mungkin bertanggungjawab atas kepunahan amfibi di Amerika Serikat.
Katak berkuku Afrika adalah pembawa potensial jamur karena mereka dapat terinfeksi untuk jangka waktu yang lama tanpa mengalami kematian, sehingga berpeluang menyebarkannya ke spesies lain yang lebih rentan. "Sangat menakjubkan bahwa lebih dari setengah abad setelah dibawa ke California, katak ini masih di sini, dan mereka masih membawa penyakit sangat menular itu," kata Vredenburg.
Meskipun regulasi terkait penggunaan, penjualan, dan transportasi katak telah diatur ketat di California, dampaknya telah terjadi. “Sekarang kita perlu berhati-hati tentang spesies pendatang lainnya. Mungkin ada hewan lain di luar sana yang membawa penyakit yang bahkan belum kita ketahui asal usulnya,” kata dia.
Sumber: Tempo
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura