Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Labels:
Berita,
lembaga survei nasional,
lsn,
presiden,
Sby
Lembaga Survei Nasional (LSN) mengeluarkan hasil survei terbaru mereka tentang pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Mayoritas publik menilai kinerja pemerintahan SBY cenderung stagnant alias mandeg.
Menurut Direktur Eksekutif LSN, Umar S Bakry, mayoritas responden 49,2 persen, menilai kondisi negara Indonesia selama periode kedua pemerintahan SBY 'sama saja' atau tidak mengalami perubahan signifikan dibanding dengan kondisi periode lima tahun sebelumnya. Bahkan 30,2 persen menilai kondisi negara sudah 'semakin buruk'.
"Hampir di semua bidang, kinerja SBY memperoleh rapor merah dari publik," kata Umar di Restoran Pulau Dua, Taman Ria Senayan, Jakarta, Minggu (2/6).
Umar menjelaskan, menjelang Pemilu 2014 seharusnya Presiden SBY fokus pada masalah pemerintahan.
"Presiden dan para menteri diminta fokus mengurus negara dan tugas-tugas pemerintahan, tidak mengutamakan agenda politik partainya masing-masing," ujar Umar.
Survey LSN kali ini juga menangkap adanya kesenjangan antara ekspektasi publik dengan sikap Presiden dan para menteri. Dengan adanya kesenjangan tersebut, publik cenderung skeptis dan apatis terhadap program dan kebijakan yang diluncurkan pemerintah.
"Misalnya terhadap kenaikan BBM, mayoritas mutlak masyarakat 86,1 persen mengaku tidak setuju alias menolak. Publik beralasan akan memberatkan rakyat kecil, kenaikan BBM bisa dijadikan pintu masuk yang paling logis untuk meluncurkan BLSM yang sarat dengan muatan politis," papar Umar. (merdeka)
Menurut Direktur Eksekutif LSN, Umar S Bakry, mayoritas responden 49,2 persen, menilai kondisi negara Indonesia selama periode kedua pemerintahan SBY 'sama saja' atau tidak mengalami perubahan signifikan dibanding dengan kondisi periode lima tahun sebelumnya. Bahkan 30,2 persen menilai kondisi negara sudah 'semakin buruk'.
"Hampir di semua bidang, kinerja SBY memperoleh rapor merah dari publik," kata Umar di Restoran Pulau Dua, Taman Ria Senayan, Jakarta, Minggu (2/6).
Umar menjelaskan, menjelang Pemilu 2014 seharusnya Presiden SBY fokus pada masalah pemerintahan.
"Presiden dan para menteri diminta fokus mengurus negara dan tugas-tugas pemerintahan, tidak mengutamakan agenda politik partainya masing-masing," ujar Umar.
Survey LSN kali ini juga menangkap adanya kesenjangan antara ekspektasi publik dengan sikap Presiden dan para menteri. Dengan adanya kesenjangan tersebut, publik cenderung skeptis dan apatis terhadap program dan kebijakan yang diluncurkan pemerintah.
"Misalnya terhadap kenaikan BBM, mayoritas mutlak masyarakat 86,1 persen mengaku tidak setuju alias menolak. Publik beralasan akan memberatkan rakyat kecil, kenaikan BBM bisa dijadikan pintu masuk yang paling logis untuk meluncurkan BLSM yang sarat dengan muatan politis," papar Umar. (merdeka)
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura