Maduratani.com, Pamekasan- Liburan ramadhan tahun ini, suasan di areal museum bersejarah yang
dikelola Pemkab Pamekasan tampak sepi oleh pengunjung. Museum yang berlokasi di
sekitaran Monumen Arek Lancor tampak lengang karena
sepinya pengunjung yang dating.
Khozaimah, salah satu warga yang sempat dihubungi Koran Memo
justru mengaku tidak tahu menahu adanya museum bersejarah tersebut.
“Jujur saja tahunya dari Mas, kalau disekitar areal Monumen Arek
Lancor ini ada museum bersejarah yang dikelola oleh Pemkab Pamekasan”,
terangnya.
Dirinya menduga, tidak populernya bangunan bersejarah milik
Pemkab Pamekasan itu karena kurangnya sosialisasi di media. Tak heran jika
banyak warga yang menganggap bangunan bersejarah itu terkesan kantor atau
tempat biasa yang tidak memiliki keistimewaan.
Menyikapi fenomena ini, Heru Budi Prayitno, pemerihati budaya
sekaligus Direktur LP2M Pamekasan menilai bangunan museum itu memang sangat
tidak layak dijadikan objek wisata edukat. Pertimbangannya, selain bangunannya
yang sempit tekstur luarnya
sama sekali t idak menggambarkan jika bangunan tersebut memiliki nilai
sejarah dari peradaban kuno
yang mengabadikan eksitensi sebuah daerah yang dalam hal ini Pamekasan.
“Tak wajar kalau bangunan sesempit itu sangat tak layak untuk
mendefinisikan kalau itu sebuah museum bersejarah. Ironisnya lagi, selama ini
tak ada promosi yang serius dari pemerintah”, terangnya kepada wartawan. (sjk/fr)
