Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Labels:
bambang heriyanto,
Berita,
dinas pertanian sumenep,
kadiperta
![]() |
foto (licom) |
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan (Disperta) Kabupaten Sumenep, Bambang Heriyanto merilis kerugian petani padi sebesar Rp. 500 juta. Ironisnya yang masuk dalam data Disperta hanya di empat wilayah, yakni di kawasan Desa Nambakor, Sindir, Gunggung dan Torbang.
“Setelah kami data dengan petugas kami, seluas 170 hektar ada di Nambakor 48 ha, Sindir 22 Ha, Gunggung 11 Ha, Torbang 70 Ha. Kerugian yang diakibatkan genangan air itu mencapai 500 juta”, terang Bambang Heriyanto, Kadisperta Sumenep melalui pesan singkatnya, Jum’at (5/7).
Bambang juga mengakui, kalau pihaknya sudah melaporkan puluhan hektar padi petani yang terendam air hujan tersebut ke Dinas Pertanian Provinsi (Jawa Timur), untuk selanjutnya dijanjikan bantuan benih padi pada musim tanam tahun ini,”Setelah dilaksanakan identifikasi pemilik lahan yang terkena bencana banjir”, imbuhnya.
Pelaksanaan bantuan tersebut, lanjut pria berkacamata ini, akan dilaksanakan pada bulan September –Oktober 2013 atau setelah masa tanam tembakau tahun ini.
“Jadi (bantuan benih padi itu akan diberikan ) setelah tanam tembakau “, pungkas Bambang.
Sementara itu, Baihaki dari GPMD Forum, meminta Dinas Pertanian Kabupaten Sumenep agar menyediakan saluran irigasi yang memadai, agar padi yang sudah siap dipanen itu tidak terendam air hujan.
“Sepanjang ini keluhan masyarakat petani itu mengarah pada terbatas sarana irigasi pertanian. Mestinya ini yang perlu diseriusi oleh Disperta Sumenep. Kalau masalah bantuan benih yang dari Pemprov Jatim, saya pikir sudah ada yang ngurus”, terangnya.
Sayangnya, Bambang Heriyanto tak berani menanggapi keluhan masyarakat terkait terbatasnya saluran irigasi pertanian ini. Padahal di tahun 2011 lalu Pemerintah Pusat sudah menggerojok program Pembangunan Infrastruktur Pertanian (PIP) melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Sumenep? Bukankah bantuan PIP per unit sebesar Rp 55 juta itu diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan petani khususnya di bidang jaringan irigasi, sehingga bisa meningkatkan produksi indek petanian dari sebelumnya.
“Jika sebelumnya (petani) hanya bisa melaksanakan satu kali panen, diharapkan (dengan program PIP) kedepan (nasib petani ) bisa dua kali panen padi”, kata Ir, Kurratul Aini, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dispertan Kabupaten Sumenep, kala itu. (fr/yy)
“Jika sebelumnya (petani) hanya bisa melaksanakan satu kali panen, diharapkan (dengan program PIP) kedepan (nasib petani ) bisa dua kali panen padi”, kata Ir, Kurratul Aini, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dispertan Kabupaten Sumenep, kala itu. (fr/yy)
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura