Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Tingginya harga daging sapi saat ini membuat pemerintah bak kebakaran jenggot. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahkan sampai memberi peringatan keras terhadap menteri perdagangan, menteri pertanian dan kepala Bulog atas melambungnya harga komoditas ini.
Setelah melakukan rapat terbatas di Bandara Halim Perdanakusuma, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menyampaikan bahwa, berdasarkan hasil yang disepakati, pemerintah akan melakukan evaluasi tata niaga daging sapi.
"Sekarang ini (tata niaga) yang dianggap bisa mendistorsi stabilitas harga kita," ujarnya saat jumpa pers di Bandara Halim, Jakarta, Sabtu (13/7).
Pemerintah juga telah mempercepat pemotongan 39.000 sapi dan melakukan impor dengan penugasan pada Bulog sebanyak 3.000 ton daging sapi. Ini diharapkan sebagai solusi penurunan harga dalam jangka waktu dekat.
"Harapan kita harga bisa distabilkan pada kisaran Rp 75.000 sampai Rp 80.000 per kilogram (Kg)," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengaku tengah mempelajari aturan di Malaysia dan Venezuela yang memiliki undang-undang mengatur batas maksimal harga bahan pangan. Sehingga ketika ada gejolak harga, konsumen tidak dirugikan dengan kenaikan yang terlalu ekstrem.
"Kita mau jaga stabilitas harga dengan pematokan harga di level tertentu, itu sangat mulia. Tapi kalau pasoknya sulit, ini agak sulit juga untuk segala pemangku kepentingan," kata Gita.
Sebelum meniru aturan dua negara itu, pasokan harus lancar. Gita mengakui ketergantungan terhadap impor tidak bisa dihindari lantaran ketersediaan barang di dalam negeri tidak maksimal dan tidak mampu memenuhi kebutuhan.
Alhasil, untuk sementara fokus pemerintah dalam menstabilkan harga adalah memperlancar arus impor ketika harga melonjak.
[bmo/mdk]
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura