Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Surabaya: Puluhan Ibu-Ibu Muslimat NU dan bapak-bapak warga NU se-Jawa Timur menggelar diba' di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur, Kamis (11/7/2013). Aksi pengajian warga NU yang mengatasnamakan Komunitas Pendukung Khofifah ini, mempertanyakan independensi KPU Jawa Timur.
Berbeda dengan massa Pemuda Pancasila (PP), yang siang tadi juga menggelar aksi selama empat hari berturut-turut, dan mendesak KPU agar tidak meloloskan pasangan Khofifah Indar Parawansah-Herman S Sumawiredja (BerKah) di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur yang bakal berlangsung 29 Agustus 2013.
Sementara aksi para pendukung Khofifah meminta KPU Jawa Timur meloloskan pasangan BerKah. Massa aksi yang juga datang bersama kader-kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, membawa spanduk bertulis: "Khofifah Dijegal, Suap KPU Terbukti" dan puluhan poster bertuliskan: “ Khofifah Lolos KPU Melebu Surgo, Stop Politik Kartel, Menang Tanpa Curang, dan kecaman lainnya”.
Mereka juga menggelar diba' dan Solawat Nabi di depan Kantor KPU Jawa Timur. Beberapa bapak-bapak juga menempeli mukanya dengan uang palsu, dan menebar uang di atas spanduk bertulis: “Khofifah Dijegal, Suap KPU Terbukti”.
Menurut para demonstran yang mayoritas ibu-ibu Muslimat NU ini, sikap KPU Jawa Timur selama ini sangat tampak sekali membela salah satu pasangan calon (KarSa). Penilain para pendukung Khofifah ini, berdasarkan keputusan KPU Jawa Timur terkait dualisme dukungan dari Partai Kedaulatan (PK) dan Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI).
"Seharusnya, ketika surat rekomondasi parpol pendukung sudah sesuai dengan tata aturan partai bersangkutan, maka KPU harus menganggap sah surat dukungan tersebut, bukan menganggap surat dukungan tersebut masih ganda," kata Koordinator Aksi, Salim Asyuri disela diba'. Di sinilah, lanjutnya, bukti bahwa KPU Jawa Timur ternyata tidak independen dalam menentukan sikap. "Intervensi dari salah satu kandidat calon Gubernur sangat terlihat."
Karena keputusan KPU Jawa Timur, terkait lolosnya para bakal calon masih menunggu rapat pleno pada 14 Juli 2013 mendatang, massa aksi mengancam akan menginap di Kantor KPU Jawa Timur.
Mereka akan berbuka puasa dan makan sahur serta Solat Tarawih berjama'ah di Kantor KPU Jawa Timur, sampai KPU Jawa Timur memutuskan pasangan BerKah lolos maju sebagai peserta Pilgub Jawa Timur yang digelar pada 29 Agustus mendatang. (eru/ifj)
![]() |
Aksi ibu ibu Muslimat NU pendukung “BerKah” |
Sementara aksi para pendukung Khofifah meminta KPU Jawa Timur meloloskan pasangan BerKah. Massa aksi yang juga datang bersama kader-kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, membawa spanduk bertulis: "Khofifah Dijegal, Suap KPU Terbukti" dan puluhan poster bertuliskan: “ Khofifah Lolos KPU Melebu Surgo, Stop Politik Kartel, Menang Tanpa Curang, dan kecaman lainnya”.
Mereka juga menggelar diba' dan Solawat Nabi di depan Kantor KPU Jawa Timur. Beberapa bapak-bapak juga menempeli mukanya dengan uang palsu, dan menebar uang di atas spanduk bertulis: “Khofifah Dijegal, Suap KPU Terbukti”.
Menurut para demonstran yang mayoritas ibu-ibu Muslimat NU ini, sikap KPU Jawa Timur selama ini sangat tampak sekali membela salah satu pasangan calon (KarSa). Penilain para pendukung Khofifah ini, berdasarkan keputusan KPU Jawa Timur terkait dualisme dukungan dari Partai Kedaulatan (PK) dan Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI).
"Seharusnya, ketika surat rekomondasi parpol pendukung sudah sesuai dengan tata aturan partai bersangkutan, maka KPU harus menganggap sah surat dukungan tersebut, bukan menganggap surat dukungan tersebut masih ganda," kata Koordinator Aksi, Salim Asyuri disela diba'. Di sinilah, lanjutnya, bukti bahwa KPU Jawa Timur ternyata tidak independen dalam menentukan sikap. "Intervensi dari salah satu kandidat calon Gubernur sangat terlihat."
Karena keputusan KPU Jawa Timur, terkait lolosnya para bakal calon masih menunggu rapat pleno pada 14 Juli 2013 mendatang, massa aksi mengancam akan menginap di Kantor KPU Jawa Timur.
Mereka akan berbuka puasa dan makan sahur serta Solat Tarawih berjama'ah di Kantor KPU Jawa Timur, sampai KPU Jawa Timur memutuskan pasangan BerKah lolos maju sebagai peserta Pilgub Jawa Timur yang digelar pada 29 Agustus mendatang. (eru/ifj)
Dibaca 712 kali
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura