Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Polisi Pasukan Khusus Kontra Terorisme Malaysia menyatakan kini ada kecenderungan peningkatan kaum ekstremis di negeri itu yang terlibat konflik di luar negeri seperti Suriah.
Situs asiaone.com melaporkan, Rabu (10/7), anggota ekstremis itu kini tidak seperti pendahulunya yang menjalankan operasi di sekitar negara tetangga. Mereka lebih banyak beroperasi di negara yang lebih jauh.
Direktur Pasukan Khusus Muhamad Fuzi Harun mengungkapkan sedikitnya saat ini sudah tercatat 15 tindakan teror dengan proses rekrutmen anggotanya terjadi di Malaysia.
"Kami menemukan Malaysia menjadi tempat transit bagi negara dunia ketiga, selain penggalangan dana dan perekrutan untuk pengebom bunuh diri," kata dia.
Harun juga menyebutkan sepuluh warga Malaysia sudah ditangkap karena kasus terorisme di luar Malaysia antara 2008 hingga 2012. Kesepuluh kasus itu empat di Thailand, dua di Beirut, dan satu di Indonesia.
Tiga teroris Malaysia juga sudah tewas di sejumlah zona konflik di luar negeri. Mereka di antaranya Dr Azhari Hussin dan Noordin Mat Top di Indonesia pada 2005 dan 2009. Yang teranyar pada tahun lalu Mohd Noor Fikri tewas di Filipina.
Harun menyatakan sejak 2001 polisi kini telah menangkap 230 militan dari sejumlah kelompok teroris.
"Warga ekstremis Malaysia meyakini tugas mereka untuk membantu saudara muslim di zona konflik," ujar dia.
Sejak peristiwa 11 September 2001 sedikitnya sepuluh kelompok teroris internasional menjalankan operasi di Malaysia. Di antara kelompok itu adalah Al Qaidah, Jemaah Islamiyah (JI), Darul Islam, Hizbullah, Kelompok Abu Sayyaf, dan lainnya.
Situs asiaone.com melaporkan, Rabu (10/7), anggota ekstremis itu kini tidak seperti pendahulunya yang menjalankan operasi di sekitar negara tetangga. Mereka lebih banyak beroperasi di negara yang lebih jauh.
Direktur Pasukan Khusus Muhamad Fuzi Harun mengungkapkan sedikitnya saat ini sudah tercatat 15 tindakan teror dengan proses rekrutmen anggotanya terjadi di Malaysia.
"Kami menemukan Malaysia menjadi tempat transit bagi negara dunia ketiga, selain penggalangan dana dan perekrutan untuk pengebom bunuh diri," kata dia.
Harun juga menyebutkan sepuluh warga Malaysia sudah ditangkap karena kasus terorisme di luar Malaysia antara 2008 hingga 2012. Kesepuluh kasus itu empat di Thailand, dua di Beirut, dan satu di Indonesia.
Tiga teroris Malaysia juga sudah tewas di sejumlah zona konflik di luar negeri. Mereka di antaranya Dr Azhari Hussin dan Noordin Mat Top di Indonesia pada 2005 dan 2009. Yang teranyar pada tahun lalu Mohd Noor Fikri tewas di Filipina.
Harun menyatakan sejak 2001 polisi kini telah menangkap 230 militan dari sejumlah kelompok teroris.
"Warga ekstremis Malaysia meyakini tugas mereka untuk membantu saudara muslim di zona konflik," ujar dia.
Sejak peristiwa 11 September 2001 sedikitnya sepuluh kelompok teroris internasional menjalankan operasi di Malaysia. Di antara kelompok itu adalah Al Qaidah, Jemaah Islamiyah (JI), Darul Islam, Hizbullah, Kelompok Abu Sayyaf, dan lainnya.
[fas/mdk]
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura