Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Surabaya- Tim pemenangan pasangan calon Gubenur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Herman Suryadi Sumawiredja (Berkah), Imam Nahrowi, mengaku mendapat laporan temuan kecurangan selama proses pemungutan suara. "Madura ini memang sangat rawan, banyak kepala desa yang berpihak pada calon inkumben," kata Imam di Berkah Center, Surabaya, Kamis, 29 Agustus 2013.
Imam mengatakan, di Madura, tepatnya di Kabupaten Sumenep, sudah ada empat kepala desa yang ditangkap dan sudah diserahkan kepada polisi oleh tim Berkah karena kasus politik uang. Selain itu, ada perangkat desa yang bagi-bagi sembako serta mempengaruhi masyarakat agar memeilih pasangat nomor urut 1.
Di Kabupaten Sampang dan Bangkalan, kata Imam, sejumlah kecurangan juga sempat dicatat. Misalnya ada petugas TPS yang mencoblosi surat suara secara kolektif sebelum pemungutan dimulai. "Kami sudah mengantongi buktinya," ujar dia.
Menurut Imam, temuan kecurangan berikut bukti-buktinya akan dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu Jawa Timur pada Jumat besok, 30 Agustus 2013.
Koordinator tim relawan Berkah, Ahmad Milla Hasan, menambahkan di Kabupaten Sumenep dan Sampang, surat C6 tidak diserahkan kepada masyarakat. Sehingga banyak pendukung Khofifah yang tidak bisa mencoblos. "Setelah di desak, baru jam 10 dibagikan. Ini cara-cara tak terpuji untuk mengalahkan kita," katanya.
Di luar Madura, menurutnya, pelanggaran yang ditemukan oleh tim Berkah juga tak sedikit. Salah satunya tim pasangan nomor urut satu tertangkap tangan membagikan uang Rp 50 ribu kepada masyarakat. "Tapi laporan kami belum terkumpul semua," ujar Milla.
ARIEF RIZQI HIDAYAT|TEMPO.CO
Imam mengatakan, di Madura, tepatnya di Kabupaten Sumenep, sudah ada empat kepala desa yang ditangkap dan sudah diserahkan kepada polisi oleh tim Berkah karena kasus politik uang. Selain itu, ada perangkat desa yang bagi-bagi sembako serta mempengaruhi masyarakat agar memeilih pasangat nomor urut 1.
Di Kabupaten Sampang dan Bangkalan, kata Imam, sejumlah kecurangan juga sempat dicatat. Misalnya ada petugas TPS yang mencoblosi surat suara secara kolektif sebelum pemungutan dimulai. "Kami sudah mengantongi buktinya," ujar dia.
Menurut Imam, temuan kecurangan berikut bukti-buktinya akan dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu Jawa Timur pada Jumat besok, 30 Agustus 2013.
Koordinator tim relawan Berkah, Ahmad Milla Hasan, menambahkan di Kabupaten Sumenep dan Sampang, surat C6 tidak diserahkan kepada masyarakat. Sehingga banyak pendukung Khofifah yang tidak bisa mencoblos. "Setelah di desak, baru jam 10 dibagikan. Ini cara-cara tak terpuji untuk mengalahkan kita," katanya.
Di luar Madura, menurutnya, pelanggaran yang ditemukan oleh tim Berkah juga tak sedikit. Salah satunya tim pasangan nomor urut satu tertangkap tangan membagikan uang Rp 50 ribu kepada masyarakat. "Tapi laporan kami belum terkumpul semua," ujar Milla.
ARIEF RIZQI HIDAYAT|TEMPO.CO
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura