Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
![]() |
Water Park Sumekar (WPS) di Desa Kasengan, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep (Foto:Istimewa) |
Sumenep (Maduratani.com) - Meski pendirian Water
Park Sumekar (WPS) Sumenep tergolong masih baru dan prosesnya pembangunannya
sangat panjang , akan tetapi keberadaannya sudah mulai di perhitungkan oleh
banyak kalangan karena mampu menyajikan layanan lengkap tak ubahnya water park
atau kolam renang berkelas.
Kalau kita melirik sedikit tentang kendala teknis
dan geografis dalam proses
pembangunan taman wisata ‘Water Park Sumekar’ (WPS) yang berdekatan dengan
Kompleks Pemakaman Raja-Raja di Asta Tinggi, Kebun Agung Sumenep, maka secara geografis letaknya memang
bersampingan meski wilayah WPS masuk kawasan Desa Kasengan, Kecamatan Manding.
Pembangunan WPS ini pernah dihentikan paksa
oleh pihak pemerintah daerah setelah dilakukan sidak oleh Komisi C DPRD dan
Dinas PU Cipta Karya pada Rabu (4/5/2011) silam karena belum mengantongi surat
IMB (Ijin mendirikan bangunan).
“Pembangunan
WPS kami hentikan sampai keluar IMB”, terang Abd.Syukur, Kabid Pengawasan dan
Pengendalian Bangunan PU Cipta Karya, Kabupaten Sumenep.
Tak hanya
masalah IMB yang di kritisi pihak eksekutif dan legislatif waktu itu, tapi juga terkait
pengelolaan WPS kedepan tidak dijadikan sebagai ajang maksiat dengan memperhatikan
budaya Sumenep yang mayoritas muslim dan dikelilingi oleh pondok pesantren dan
lembaga pendidikan Islam.
“Jangan
sampai WPS dijadikan tempat maksiat semisal kolam renang orang dewasa karena
lokasinya berdekatan dengan Pemakaman Asta Tinggi sekaligus bertentangan dengan kultur orang
Sumenep”, ujar KH. Hamid Ali Munir, yang waktu itu menjabat sebagai Ketua
Komisi C DPRD Sumenep.
Sementara
Abdul Latif, Big Bos WPS Sumenep, saat
di konfirmasi wartawan, menyanggupi harapan anggota dewan tersebut dan
berkomitmen untuk menjadikan WPS sebagai tempat wisata anak-anak dibawah umur
dan bukan untuk kalangan orang dewasa. (fer/*)
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura