Sumenep, MADURATANI.com-Fungsional Sumenep
Independen (SI) Mohammad Ramzi kepada wartawan menuding pelaksanaan sejumlah
proyek di beberapa lokasi di kabupaten berlambang Sumekar ini di duga tidak
maksimal dan sarat dengan penyimpangan.
“Itu terjadi karena lemahnya pengawasan dari para pihak terkait.
Akibatnya banyak pelaksana proyek amat leluasa melakukan berbagai penyimpangan”,
terangnya.
Ia mencontohkan pelaksanaan proyek yang sudah dilakukan di Dusun
Laok, Desa Talang Kecamatan Saronggi yang anggarannya mencapai Rp.84.580.000
bersumber dari APBD 2013 di duga kuat tidak sesuai spek.
“Selain tidak menggunakan potongan batu kapur, penggarapan
jalannya tidak di wales dan pengerjaannya juga tidak sama”, imbuhnya.
Pihaknya berharap agar Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertran)
Kabupaten Sumenep sebagai penanggung
jawab anggaran untuk melakukan pengawasan langsung ke lapangan dan tidak hanya
bekerja di belakang meja.
Dituding tidak serius melakukan pengawasan, membuat Disnakertran
Sumenep angkat bicara dan balik menuding tidak rasional. Kendati kebakakran
jenggot, institusi yang berkantor di jalang lingkar barat itu tak sedikitpun
menepis jiak pelaksanaan jalan di kawasan Desa Talang itu memang belum di
wales.
“Dalam waktu dekat jalan itu akan di wales. Untuk masalah
penggunaan batu kapur sebenarnya tak ada masalah karena pelaksanaan menggunakan
system sirtu”, tepis Sukirman, Kabid Penempatan dan perluasan tenaga kerja, Disnakertrans
sumenep (fer/lam)
