Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Labels:
bantuan sapi betina,
Berita,
kasus,
kejaksaan negeri,
kejari,
Kelautan dan Perikanan,
korupsi,
sumenep
SUMENEP,MADURATANI.com-
Setelah beberapa bulan tenggelam dan nyaris tak kedengaran beritanya, kini
kasus dugaan korupsi pengadaan sapi betina produktif senilai Rp. 500 juta Desa
Tamidung menguap kembali dan mengagetkan publik.
Itu
terjadi setelah tiba-tiba Ketua Komisi B DPRD Sumenep, Bambang Prayogi
‘menyemprot’ Korp Adhyaksa dengan tudingan pedas adanya tengarai ‘main mata’
antara pihak Kejari dengan terlapor yang menyebabkan penanganan kasus dugaan
korupsi setengah miliar itu tak jelas dan bahkan tak jarang menimbulkan
keresahan dan perpecahan warga Desa Tamidung, Kecamatan Batang-Batang,
Kabupaten Sumenep.
Kepada
wartawan, Bambang sangat yakin adanya permainan dari oknum Kejari. Bagaimana
tidak ada dugaan main mata kalau sampai detik ini berkas hasil penyelidikan dan
keterangan saksi-saksi tak jelas keberadaanya. Termasuk di kantor Kejari
sendiri, semua berkas itu, lanjutnya, diduga kuat tidak ada.
“Dugaan
adanya main mata antara pihak Kejari yang dulu sangat kentara. Ini bisa dilihat
dari hilangnya berkas penyelidikan kasus dugaan penyimpangan bantuan sapi dari
APBN itu kok bisa raib begitu saja”, terang Bambang Prayogi didepan wartawan.
Hilangnya
berkas kasus itu, tambah Bambang, menandakan kinerja Kejari sangat tidak
professional dalam menangani serangkaian kasus yang seharusnya dituntaskan oleh
pihak Kejaksaan Negeri Sumenep.
“Kami
mendesak Kejari untuk segera melakukan pengusutan kembali kasus korupsi
pengadaan sapi betina senilai Rp.500 juta itu agar masyarakat tetap percaya
terhadap para penegak hukum di Sumenep ini”, tandasnya.
Di tempat
terpisah, Sugianto, Kasi Pidsus Kejkasaan Negeri Sumenep malah enggan buka
mulut, saat awak media mengkonfirmasikan tudingan Ketua Komisi B DPRD Sumenep
tersebut dengan dalih tak punya wewenang . Ia hanya bilang, lenyapnya berkas
penyelidikan kasus dugaan korupsi bantuan sapi itu bukan kewenangannya
memberikan komentar maupun tanggapan. (fr/yy)
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura