Pedoman Media Siber
 |
| Pelabuhan Socah made in china |
“Biaya pembangunan itu sudah dialokasikan dalam APBN 2011,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur, Gentur Sanjoyo Prihantono, di Surabaya.
Menurut dia, saat ini pembangunan jalan sepanjang 18 kilometer itu sudah mulai dikerjakan dan diharapkan pada 2013 sudah bisa dioperasikan.
Pembangunan Pelabuhan Socah itu dibangun pihak investor asal China, China Harbour Engineering Company (CHEC).
CHEC berpengalaman mengerjakan proyek pelabuhan, jalan, bangunan gedung, terowongan, dan jalan kereta api.
Selain pelabuhan, di kawasan Socah, juga akan dibangun kawasan industri oleh Madura Industrial Seaport City (MICI) yang merupakan anak perusahaan PT Lamicitra Nusantara Tbk.
“Pembangunan jalan Suramadu-Socah ini juga untuk mendukung penyelesaian proyek pembangunan kawasan pelabuhan dan industri Madura di Bangkalan yang nilai investasinya mencapai Rp3,7 triliun,” kata Gentur.
Investor China itu berharap, investasi yang ditanamkan di Socah sudah bisa kembali dalam jangka waktu 30-40 tahun ke depan.
“Setelah 40 tahun, Pelabuhan Socah itu sudah menjadi milik pemerintah,” kata mantan Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Jatim itu.
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, sebelumnya meminta Dinas PU Bina Marga melakukan pengerukan Tanjung Bulu agar kedalaman kolam dermaga bisa mencapai 19 meter.
Pelabuhan Socah
Setelah pembangunan jembatan Suramadu tuntas, kini akan dibangun pelabuhan peti kemas internasional di Desa Pernajuh, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Saat ini, megaproyek yang dipegang oleh China Harbour Engineering Company (CHEC) tersebut masih menunggu detail engineering design (DED). M. Yasin Marselly, kontraktor pengurukan lahan, menuturkan, semakin padatnya arus lalu lintas Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Tanjung Perak, Surabaya, mendasari tujuan pembangunan. “Pelabuhan di Bangkalan ini mendesak,” katanya.
Yasin menjelaskan, tahapan pembangunan pelabuhan itu telah memasuki pengurukan lahan seluas 100 hektar di atas pantai untuk pembangunan proyek bernama Pelabuhan Madura International Seaport-City (MIS-C) tersebut.
Selain itu, areal bersandarnya kapal-kapal sepanjang 250 meter menjorok ke laut juga sudah diuruk. “Kami saat ini masih menunggu DED yang dalam waktu dekat ini sudah rampung. Setelah itu dilanjutkan dengan survey and investigation design,” ujar Yasin.
Perencanaan selanjutnya, tambah Yasin, pihak CHEC kini tengah membuat rancangan nota kesepahaman (MOU) dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur terkait masa kontrak pihak investor dengan Pemerintah Indonesia. # Ant/Kompas/bappeda.jatimprov
Teknologi
