Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
SUMENEP – Sejumlah warga Desa Kebonagung, Kecamatan Kota
Sumenep, mengeluhkan kondisi drinase yang sudah puluhan tahun tidak
berfungsi namun belum diperbaiki. Kurang berfungsinya saluran air itu
menyebabkan kondisi jalan menuju Asta tinggi sepanjang sekitar 200 meter
rusak parah.
Kepala Badan Permusyawaratan Desa Kebonagong, Kecamatan Kota, R.
Suharto Winata menjelaskan, perbaikan drainase sepanjang lebih kurang 50
meter dilakukan pada sekitar tahun 1980. Itu pun hanya berkisar 10
meter saja. ”Ini sudah puluhan tahun tidak pernah diperbaiki,” katanya,
Selasa (25/2).
Pantauan Koran Madura, kondisi saluran air itu memang sangat memprihatinkan dan beberapa bagian sudah ambruk. Drainase itu tidak lagi bisa menampung air ketika hujan. ”Setiap kali turun hujan pasti meluap ke rumah warga, karena air luapan itu sampai setinggi betis orang dewasa,” terangnya.
Luapan air juga dapat merusak jalan menuju obyek wisata. ”Yang jelas itu juga merusak jalan. Kita lihat saja kondisi saat ini kan banyak yang rusak. Itu salah satunya karena seringnya digenagi air,” terangnya.
Kepala Pekerjaan Umum Bina Marga Sumenep Edy Rasiyadi juga mengaku rusaknya jalan itu salah satunya karena buruknya saluran air yang ada.
”Saluran air yang ada di sebelah kiri itu tersumbat, sehingga air selalu menggenagi jalan dan akhirnya juga dapat merusak kondisi jalan yang ada,” katanya.
Oleh sabab itu, ia mengimabau masyarakat menyadari kondisi yang ada. Sehingga drainase itu benar-benar bisa berfungsi maksimal. ”Jadi itu perlu adanya partisipasi dari masyarakat setempat, sehingga drainase itu tidak tersumbat lagi,” terangnya.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Eri Susanto mengatakan belum mengetahui secara pasti kondisi drainase itu. ”Kami masih belum tahu, apakah itu masuk kategori drainase, ataupun itu masuk kategori irigasi,” katanya.
Pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan survei lapangan untuk memastikan kondisi drainase itu. ”kami cek dulu nanti, jika masuk kategori irigasi maka kami akan segra benahi, namun jika masuk kategori drainase itu bukan hak kami, melainkan itu hak PU Cipta Karya,” terangnya.
Sementara Kepala Pekerjaan Umum Cipta Karya Sumenep Bambang Iriyanto saat dihubungi melalui telepon selulernya sedang tidak aktif. Pesan singkatnya yang dikirim Koran Madura sampai berita ini ditulus tidak direspons. (koranMadura)
![]() |
Ilustrasi Maduratani.com (Istimewa) |
Pantauan Koran Madura, kondisi saluran air itu memang sangat memprihatinkan dan beberapa bagian sudah ambruk. Drainase itu tidak lagi bisa menampung air ketika hujan. ”Setiap kali turun hujan pasti meluap ke rumah warga, karena air luapan itu sampai setinggi betis orang dewasa,” terangnya.
Luapan air juga dapat merusak jalan menuju obyek wisata. ”Yang jelas itu juga merusak jalan. Kita lihat saja kondisi saat ini kan banyak yang rusak. Itu salah satunya karena seringnya digenagi air,” terangnya.
Kepala Pekerjaan Umum Bina Marga Sumenep Edy Rasiyadi juga mengaku rusaknya jalan itu salah satunya karena buruknya saluran air yang ada.
”Saluran air yang ada di sebelah kiri itu tersumbat, sehingga air selalu menggenagi jalan dan akhirnya juga dapat merusak kondisi jalan yang ada,” katanya.
Oleh sabab itu, ia mengimabau masyarakat menyadari kondisi yang ada. Sehingga drainase itu benar-benar bisa berfungsi maksimal. ”Jadi itu perlu adanya partisipasi dari masyarakat setempat, sehingga drainase itu tidak tersumbat lagi,” terangnya.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Eri Susanto mengatakan belum mengetahui secara pasti kondisi drainase itu. ”Kami masih belum tahu, apakah itu masuk kategori drainase, ataupun itu masuk kategori irigasi,” katanya.
Pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan survei lapangan untuk memastikan kondisi drainase itu. ”kami cek dulu nanti, jika masuk kategori irigasi maka kami akan segra benahi, namun jika masuk kategori drainase itu bukan hak kami, melainkan itu hak PU Cipta Karya,” terangnya.
Sementara Kepala Pekerjaan Umum Cipta Karya Sumenep Bambang Iriyanto saat dihubungi melalui telepon selulernya sedang tidak aktif. Pesan singkatnya yang dikirim Koran Madura sampai berita ini ditulus tidak direspons. (koranMadura)
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura