Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Berbagai
pertemuan para pemimpin dunia selalu dan selalu menyerukan agar kita segera
mencari solusi inovasi kreatif terhadap ancaman menipisnya deposit sumber
energi yang berbasis fosil seperti selama ini, tidak lain tidak bukan harus
bersumber dari yang berkelanjutan serta ramah lingkungan.
Salah satu
alternatifnya adalah singkong untuk bioetanol. Begitu juga dengan perubahan
iklim secara ekstrim dan dahsyatnya pertumbuhan jumlah penduduk dunia memberi
dampak imbas terhadap semakin sulitnya sumber pangan kedepan, lagi-lagi
singkong dijadikan referensi alternatif solusi sebagai sumber pangan masa depan
sekaligus pakan ternak yang pada akhirnya sebagai supporter pangan kita juga.
Di Indonesia
nilai subsidi sudah lebih dari Rp 300 triliun atau lebih dari 20 % jumlah APBN,
dan terus cenderung naik. Kondisi ini tentu sangat beresiko untuk masa depan
bangsa karena akan menjadi salah satu penghambat pembangunan nasional, artinya
siapapun yang menjadi pemimpin Negara kedepan mustahil tidak akan menaikkan
harga bahan bakar minyak untuk mengurangi subsidi tersebut. Inilah peluang emas
buat singkong sebagai bahan paling potensial jadi bioetanol.
Begitu juga dengan
mengacu pada kondisi riil bahwa di negeri ini tiap tahun bertambah 5 juta jiwa
jumlah penduduknya dari 240 juta jiwa saat ini, semuanya butuh kepastian makan
dan ironisnya per kapita butuh 139 kg beras per tahun.
Ini juga
menggambarkan betapa beresikonya sumber pangan kita kedepan dengan diperparah
lagi semakin sempitnya lahan pertanian serta ancaman perubahan iklim ekstrim.
Sekali lagi, singkong sebuah alternatif solutif yang bijak untuk pangan
kedepan.
Di Indonesia sudah
turun temurun bahkan seperti sudah menjadi budaya hidup bersumber dari bertani
singkong. Singkong di daerah Lampung misalnya memberikan kontribusi 35%
dari total 23 juta ton produksi singkong nasional. Singkong di berbagai daerah
telah memberi sangat banyak pendapatan asli daerah untuk membangun daerahnya.
Singkong di Indonesia sudah sangat baik dengan para petani untuk hidup dan
menyekolahkan putra-putrinya serta mencukupi kebutuhan lainnya.
Tapi sayang
kita belum berbuat bijak rasional yang mengimbangi kebaikan singkong kepada
daerah beserta para petaninya. Indikasi cukup banyak, diantaranya banyak lahan
singkong alih fungsi jadi sawit padahal indek produktivitasnya lebih baik
singkong (estimasi pendapatan sawit 25 ton/ha/th x Rp 1.500/kg TBS, artinya Rp
37.500.000/th. Itupun mulai bisa dinikmati setelah umur 5 th, sementara
singkong memiliki potensi 90 ton/ha/th. Estimasi pendapatn singkong 90
ton/ha/th x Rp 1.000/kg, artinya Rp 90.000.000/th), beberapa pabrik singkong
tutup karena kurang bahan baku. Para petani singkong selama ini nyaris
dismotivasi karena dari tahun ke tahun produksi per hektarnya menurun, sisi
lain pemupukan NPK sintetis terus meningkat, ini berakibat pada menipisnya
margin profit petani sekaligus menggerus APBN untuk subsidi pupuk.
Data empiris
menunjukkan bahkan menuntun kita agar melakukan tindakan nyata yaitu
mempertahankan dan mengembangkan singkong untuk menjadi tulang punggung ekonomi
Indonesia ke depan. Tentu butuh pendekatan teknologi praktis yang
berkelanjutan, tidak lain tidak bukan ; 1) memperhatikan neraca hara dan
pembiakan biopestisida di lahannya agar ada jaminan kelanjutannya, 2)
memaksimalkan peran dan fungsi multihormon untuk melipatgandakan produksi, 3)
rekayasa strategi teknis budidaya yang menimbulkan ketergantungan secara emosi
kepada pupuk kimia sintetis.
Sebutir
pemikiran untuk kita jabarkan di lapangan, betapa pentingnya melakukan
penyebaran informasi bahkan dengan percepatan waktu agar kemakmuran para petani
segera terwujud. Ini sangat penting karena menjadi sumber kekuatan petani agar
lebih setia bertani, lebih bangga dengan profesi dan diyakini bahwa profesi
bertani sangat layak diwariskan ke putra-putrinya.
Sungguhlah
kita sangat bersyukur hidup di negeri ini, alamnya sangat cocok untuk bertani
singkong, bibit tersebar dimana-mana, pupuk idola petani singkong (HORMAX,
ORGANOX, Bio-EXTRIM) tersedia dimana-mana, dan pabrik singkong dimana-mana.
"Mari
mencintai pertanian dan beragribisnis yang lebih logis lagi".
Penulis :
Wayan Supadno
No Hp :
0811763161
Email : wayansupadno@yahoo.com
Website :
www.bangkittani.com
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura