SUMENEP,
MADURATANI.com- Bertahun-tahun ribuan masyarakat desa Lampereng, Kecamatan
Pragaan menantikan uluran tangan pemerintah dan campur tangan anggota dewan dalam
perbaikan masjid Al-Abror yang merupakan sarana ibadah sentral yang berada
diperkampungan warga, tepatnya di Dusun Ghentong, Desa Larangan Pereng (Lampereng),
Kecamatan Pragaan Sumenep.
Berdasarkan hasil
penelusuran Memorandum dilokasi, masjid tersebut sangat di memperihatinkan
karena lantai dan temboknya terlihat belum di pasang keramik. Daun jendela masjid tampak
bolong karena belum dipasangi kaca dan ditutup dengan kain seadanya semisal
spanduk dan kain katun.
“Masjid ini sepertinya
memang dianak tirikan dibanding masjid lain di desa ini. Padahal masjid di
perkampungan kami sudah dibangun sejak tahun 2005 lalu tapi belum juga tuntas
penggarapannya karena terbentur pendanaan”, terang K.Taufik, salah kiyai setempat.
Dijelaskan Kiyai
Taufik, pembangunan masjid Al-Abror terbilang sangat lamban karena kesulitan
mendapatkan kucuran dana pemerintah ataupun dari pihak terkait. Pernah suatu
ketika, ada seseorang yang mengaku orang dekat Pemkab menawarkan bantuan, akan
tetapi masih memberikan tiga opsi yakni, bantuan Masjid, madrasaha dan jalan.
“Artinya saya diminta
memilih dari 3 tawaran itu. Sementara yang sangat diinginkan masyarakat adalah
penyelesaian pembangunan masjid itu dan pengaspalan jalan yang nota bene jalan
poros menunju halaman masjid”, imbuh mantan aktivis MWC NU Pragaan ini. (fr/yy)
