INFOMADURA.COM,
PAMEKASAN| Bupati Pamekasan, Achmad Syafii meminta aparat kepolisian untuk
segera menangkap otak penggelapan beras miskin (raskin) sebanyak 5 ton di Desa Bulangan Timur Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan,
Madura, Jawa Timur.
Pernyataan bupati itu disampaikan
setelah sebelumnya kepolisian mendapat tekanan dari pihak DPRD setempat supaya
kasus raibnya raskin tersebut di seriusi dan ditindak sesuai dengan aturan
hukum yang berlaku.
Syafii menilai, raibnya raskin di
Desa Bulangan Timur itu dianggap sudah sangat keterlaluan, apalagi indikasinya
dilakukan oleh oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dari lembaga intelejen
Anti Korupsi setempat.
“Saya minta polisi tegas menngusut raibnya
raskin itu termasuk otak dibalik kasus ini. Infonya ada pelaku lain dibalik
orang yang tertangkap saat ini”, tandasnya.
Bupati Syafii juga memperingatkan
para penegak hukum benar-benar serius mengungkap otak pelaku dibalik raibnya
raskin tersebut.
“Jika tidak terungkap, maka yang
jelek kepala desanya”, tandasnya.
Diinformasikan sebelumnya, raskin
sebanyak 5 ton raib begitu saja. Akibatnya membuat Kades Bulangan Timur
melaporkan hal tersebut kepihak kepolisian. Dua orang tertangkap dalam kasus
tersebut. Namun sejumlah kalangan menengarai ada otak intelektual dibalik kasus
tersebut yang belum tersentuh aparat.
Dua orang tersangka yang diamanakan
petugas, yakni Khoirul Kalam, tinggal di Desa Lebbek Kecamatan Pegantenan (Badan
Intelijen Anti Korupsi) dan satunya lagi diduga seorang Satker Raskin bernama Musa , tinggal di Desa Larangan Tokol
Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur. (jak/fer)
