InfoMadura, Sumenep|Angka
balita kekurangan gizi dan terjangkit gizi buruk sampai saat ini belum mampu ditekan dengan
maksimal. Sejumlah daerah di Kabupaten
Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus menjadi sorotan banyak kalangan, karena pemerintah
dianggap kurang serius menangani kasus tersebut.
#Ratusan anak kekurangan gizi @intisari-online
Informasi yang dihimpun InfoMadura
menyebutkan, sejak Januari hingga bulan Maret ini, jumlah balita yang tergolong
kekurangan gizi mencapai 600 balita.
“ Bahkan dari 600 balita yang kurang gizi, sebanyak 9 anak masuk katagori gizi buruk”,
terang Rizka Rahadi, Kadis Kesehatan Sumenep kepada wartawan.
Parahnya, balita yang mengalami kekurangan gizi justru
paling banyak terjadi di Kecamatan Saronggi. Untuk daerah lainnya,dijelaskan, jumlahnya rata-rata tidak separah di Kecamatan Saronggi. Penyebab utama kasus ini, lanjut Rizka, lebih disebabkan
ketahanan pangan keluarga balita dalam pemenuhan kebutuhan makan belum memenuhi
standar kesehatan.
“Diharapkan ada kerjasama yang baik di masing-masing daerah.
Karena masalah gizi buruk ini bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah,
melainkan kita semua”, ujarnya berharap. (fer/imc)
