Sumenep, Maduratani.com| Sejak beberapa tahun terakhir ini,
keberadaan music dangdut bernuansa Islami menjadi trend kesukaan masyarakat
Sumenep, baik dalam acara resepsi pernikahan maupun pesta lainnya.
Hal itu terjadi, karena masyarakat mengakui, music dangdut
Islami lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan masyarakat pedesaan yang
kebanyakan masih banyak yang fanatic dengan jenis music tertentu.
“Musik dangdut Islami maupun campuran gambus berbahasa
Madura jauh lebih di sukai masyarakat Sumenep, karena lebih beradaptasi dengan
lingkungan masyarakat yang masih fanatic”, kata Puput, warga Kecamatan Ganding,
Sumenep, Sabtu (1/03/2014).
Berbeda dengan jenis music ludruk, tak semua masyarakat desa
di Sumenep dengan alasan dekat dengan pesantren maupun lembaga madrasah.
“Seperti di Desa Ketawang Karay, Kecamatan Ganding, sampai
sekarang tak ada yang berani menghadirkan
pentas ludruk dengan alasan tertentu . Beda dengan music dangdut Islami dengan
penyanyi yang menggunakan busana muslimah berjilbab”, imbuhnya. (fer/fath)
