Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Jika melihat ke belakang, dongeng sejak
dulu sudah digunakan orang tua sebagai salah satu media komunikasi
dengan anak-anak. Terutama, untuk mengajarkan moral dengan cara yang
menyenangkan. Berbagai pesan moral yang disampaikan kepada anak melalui
dongeng akan lebih mudah diterima. Bahkan dongeng yang dilakukan orang
tuanya sendiri mampu membuat hubungan orang tua dan anak semakin kuat.
Tidak heran, saat ini budaya mendongeng yang mulai tenggelam
dibangkitkan lagi.
Menurut psikolog Bibiana Dyah Sucahyani,
mendongeng merupakan pola pendidikan yang paling ampuh dan efektif.
Anak menjadi lebih mengerti apa yang boleh dilakukan dan yang tidak, apa
yang baik dan tidak baik, tanpa harus dengan cara memarahi, karena
nilai kemanusiaan yang ada didalam dongeng tersebut lebih mudah dipahami
anak dari pada dengan cara mendikte anak, seperti melarang sesuatu
tanpa memberikan alasan yang jelas. Kesalahan yang sering terjadi jelas
Bibiana adalah cara penyampaian yang tidak pas.
Diakui Bibiana
mendongeng memiliki keahlian yang khusus. Tapi bukan berarti orang
tua/guru dengan kemampuan yang biasa saja, atau hanya sekedar membaca
cerita yang ada di buku tidak bisa mendongeng.
Mendongeng juga bisa mengantarkan anak
didik peka segalanya. Karena dari dongeng diontohkan relitas-realitas
yang dekat dengan dunia anak. Dongeng juga merupakan alah satu media
yang paling efektif untuk mengembangkan aspek kognitif (pengetahuan),
afektif (perasaan), sosial dan konatif (penghayatan) anak-anak. Dari
dongeng, tersebar beribu-ribu hikmah yang membuat anak-anak merasa
belajar lewat sesuatu tanpa harus digurui, karena mereka aka merespon
segala sesuatu degan cara mereka sendiri.
Mendongeng yang sekilas merupakan
kegiatan bersantai bersama anak-anak, di sisi lain memiliki pesan-pesan
yang tersirat maupun tersurat. Dengan mendengarkan dongeng anak bisa
mencerna lebih gampang keadaan yang terjadi disekitarnya dan bagaimana
cara menyikapinya. Kebiasaan mendongeng ini harus ditanamkan dan
dikembangkan sebagai media pembelajaran, baik di sekolah maupun di
rumah. Selama bersekolah, anak-anak sejak dini dilatih memiliki daya
tangkap yang baik. Dengan memasukkan kegiatan mendongeng, anak, anak
dilatih memiliki daya tangkap yang baik dengan guru maupun orang tua.
Manusia dilahirkan dengan dibekali
identitas unggulan, seperti logika, emosi dan spirit. Maka, sejak dini
memori manusia harus diasah dengan baik agar tertanan nilai kemanusiaan.
Dengan mendengarkan dongeng, kemampuan anak-anak yang terdiri dari
emosi, logika dan spirit diasah berjalan seimbang. Spiritual merupakan
kesadaran tertinggi, namun untuk mencapainya memerlukan tahapan, antara
lain bagaimana menjaga harmonisasi. Dengan dongeng ditanamkan
harmonisasi di masa anak-anak. Yaitu, mendidik anak-anak ke arah
spiritual supaya hati nuraninya terasah, bagaimana menghargai kejujuran,
dan harkat manusia sepanjang masa adalah dharma melawan adharm,
pertentangan kebaikan melawan kejahatan..Selain itu, dongeng juga bisa
menjadi perantara sangat efektif untuk pendidikan. Baik akhlaq, moral
maupun ilmu-ilmu pengetahuan lain. Nilai-nilai yang diserap anak dari
sebuah dongeng akan sangat membekas pada nuraninya.
Tujuan mendongeng adalah membentuk
nilai-nilai moralitas dan spritual serta mempunyai makna edukatif pada
anak-anak. Oleh karenanya, dongeng harus memberikan pengaruh baik dan
positif, yaitu menanamkan mentalitas yang kuat tentang kemauan untuk
berprestasi, kemauan untuk bertahan hidup,dan kemauan untuk berkreasi.
Hendaknya menghindari mendongeng yang memberikan pengaruh buruk, yaitu
dongeng-dongeng yang berbau mistis atau yang bersifat, “mentalitas
menerabas”, misalnya hanya dengan membaca ayat-ayat tertentu, hanya
dengan membaca mantra, hanya dengan membaca rapalan-rapalan tertentu
semua keinginan kontan bisa tercapai. Dan tak kalah pentingnya, dalam
mendongeng hendaknya senantiasa memasukkan unsur-unsur kasih sayang
Allah.
Melalui dongeng anak-anak berlatih
berimajinasi. Imajinasi itu bisa banyak hal, misalnya imajinasi ke masa
lalu, ke dunia alain seperti binatang atau yang sifatnya futuristik.
Misalnya, anak-anak diajak bercerita tahun 3000 dengan membayangkan
teknologi yang memungkinkan manusia bertamasya ke luar angkasa maupun ke
dasar lautan.
Mendongeng harus disesuaikan dengan usia
dan karakter anak, pada usia TK tokoh dalam dongeng harus digambarkan
hitam-putih, jangan digambarkan abu-abu, maksudnya kalau tokoh itu baik
digambarkan baik, kalau tokoh itu jahat digambarkan jahat. Dengan
demikian anak-anak di usia TK bisa melakukan identifikasi tokoh dan
identifikaksi perbuatan. (lidawaticom)
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura