Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
![]() |
Fathol Bari, caleg Partai Bulan Bintang (baju hitam) saat menjadi juri baca puisi kemerdekaan 2013 lalu (Dok.Infomadura.com) |
INFOMADURA.COM, SURABAYA| Siapa sangka kalau Fathol Bari,
Caleg Partai Bulan Bintang daerah Pemilihan tiga (Kec. Ganding, Guluk-Guluk dan
Pragaan) dengan nomor urut 2 ini
berkali-kali memenangi lomba baca puisi se-Jawa Timur.
Pria kelahiran Desa Ketawang Karay, Kecamatan Ganding,
Kabupaten Sumenep ini juga dikenal aktivis pemuda yang berani melawan segala
bentuk ketidak adilan, meski berbagai resiko besar yang harus dihadapi.
Baginya, kepentingan masyarakat diatas kepentingan pribadi dan kelompok.
“Jadi
tak ada alas an takut atau males membantu
orang lain, meski itu sangat berisiko. Bisa kita buktikan”, ucapnya
penuh semangat.
Tak hanya itu, di kampong halamannya yang berada di
lingkup timur Pondok Pesantren Karay ini dikenal peduli dengan masa depan
pemuda kampong, baik yang berpendidikan
maupun dari kalangan pengangguran. Baginya, tidak ada hari tanpa berbuat hal
positif dan bermanfaat bagi orang lain.
“Seringkali pemuda kampong itu frustasi karena jarang diberi ruang berkreasi. Kesannya
selalu dikekang dan talentanya di bonsai
menurut selera mereka. Yach, memang kita dituntut lebih bersabar menghadapi
fanatisme masyarakat yang kadang membabi buta”, urainya.
Fathol Bari, selain dikenal sebagai aktivis ormas
yang berani dan tegas ini, ternyata juga
seorang penyiar radio Nada FM Sumenep
sejak tahun 2004 silam hingga sekarang. Pertama jadi penyiar, dirinya dipaksa
teman-teman seperjuangannya di kampong untuk mengikuti kontes penyiar radio di
tempat dirinya bekerja saat ini.
“Waktu itu yang ikut kontes penyiar ada sekitar 85 orang.
Dan Alhamdulillah saya beruntung dan diminta untuk menjadi penyiar radio di
Nada FM Sumenep hingga sekarang”, timpalnya.
Sementara disinggung soal persiapannya menghadapi para
pesaingnya di bursa Caleg 9 April 2014 yang jumlahnya (di dapil III Sumenep) saja hampir mencapai
100 caleg, pihaknya mengaku tak ada yang perlu di khawatirkan.
“Jujur saja, target menang itu pilihan semua caleg. Tapi
tidak bagi saya. Artinya, apapun hasilnya, baik kalah ataupun menang, itu sama
saja, sekedar menjalani proses, karena yang saya harapkan adalah bagaimana
masyarakat benar-benar memilih dengan hati nurani, bukan karena ad aiming-iming
apalagi terjebak dalam politik uang”, tegasnya.
Dijelaskan Ferry, sapaan akrbanya, apabila masyarakat
memilih caleg hanya karena duit, maka secara tidak langsung, mereka telah
menggadaikan kedaulatan rakyat.
“Jangan sampai kedaulatan rakyat digadaikan dengan uang
recehan. Nasib bangsa kita ditentukan oleh lima menit di TPS. Kalau salah
pilih, maka sepanjang lima tahun berikutnya, rakyat akan menyesal”, pungkasnya.
(*)
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura