Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Labels:
Berita,
Khazanah Sumenep,
Politisi PBB
Sumenep merupakan Kabupaten
yang memiliki khazanah masa lalu yang patut dibanggakan. Bahkan dari kekayaan
khazanah itu, Sumenep disebut-sebut sebagai Solonya Madura.
Namun, hal tersebut seolah hanya is pan jempol belaka mengigat kekayaan khazanah itu terancam hanya tinggal nama. Sebagai bukti, warisan nenek moyang berupa kearifan lokal budaya luput dan perhatian pemerintah.
Sejauh ini Sumenep masih belum punya konsep untuk mempertahankan khazanah tersebut.
Namun, hal tersebut seolah hanya is pan jempol belaka mengigat kekayaan khazanah itu terancam hanya tinggal nama. Sebagai bukti, warisan nenek moyang berupa kearifan lokal budaya luput dan perhatian pemerintah.
Sejauh ini Sumenep masih belum punya konsep untuk mempertahankan khazanah tersebut.
Demikian disampaikan oleh Fauzi Hasyim, anggota Komisi C DPRD
Kabupaten Sumenep. Menurut Fauzi, Sumenep itu sangat bisa seperti Bali,
Jogja, dan Solo. Namun, hingga saat ini, I’tikad baik menuju Sumenep kota
Budaya hanya ilusi semata. Pasalnya Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) yang sudah dirumuskan dan ditetapkan oleh Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep sepertinya hanya menjadi macan kertas
belaka. Sejauh ini, RTRW yang ditetapkan untuk menata kota Sumekar agar tertata
rapi dan indah tak kunjung direalisasikan.
“Sehingga sampal sejauh ini, perda
tersebut menjadi formalitas dalam kertas. Sumenep masih belum tertata dengan
balk, areal parkir yang amburadul, taman kota yang sesak, penempatan baliho
terpasang tidak baik hingga sampah-sampah berserakan dimana-mana. Padahal RTRW
itu ditetapkan untuk menata kota Sumekar menjadi lebih baik dan bersih,
katanya, Rabu (9/4) kemarin kepada Koran Madura.
Secara tegas Politisi PBB itu sangat
menyayangkan kinerja pemerintah yang lambat, padahal Komisi C memperjuangan
Perda RTRW bukan untuk dilihat atau dibaca semata, tetapi untuk dilaksanakan
dalam bentuk nyata. ‘Karena usulan kami yang sudah sesuai dengan amanah RTRW
agar dari masjid jamik hingga kantor dewan itu segera dijadilan sebagai kawasan
budaya. Bahkan kalau bisa, khusus kerapan sapi diletakkan di jantung kota,
bukan dipinggir kota seperti yang ada sekarang,†jelasnya.
Bahkan Fauzi mengusulkan agar di lokasi
Kodim Sehingga seniman-senimana itu bisa diakomodir, dan jadikan sarana
berkreasi, baik melukis maupun Keasi-kreasi seni yang lain. “Jika itu
terealisasi, maka sangat luar biasa. Semua khazanah masa lalu itu bisa
terklasifikasi dengan baik. ini khusus dalang sabidin, saronen, tandhe’, ul dual,
hadrah, kerapa sapi, sapi sonok, dan bergama kekayaan yang lain. Jika ditata
seperti itu, maka Sumenep pasti lebih hebat dari Jogja dan Solo, jelasnya.
Ketika ditanya lebih jauh terkait
kendala terbesar hingga kota budaya belum terwujud, kata Fauzi, pemimpin
Sumenep tidak ada yang konsen dalam hal pemeliharaan khazanah budaya dan
kearifan lokal. “Karena zaman orla, orba hingga zaman sekarang, para pemimpin
kita tak menyisakan karya yang monumental.
Jika ada pemimpin yang konsen betul
terhadap khazanah masa lalu, tata kota dengan balk, termasuk taman Adipura
disulap sedemikian rupa, wisatawan dati dalam negeri maupun mancanegara pasti
akan tertarik bertand ang ke Sumenep. Termasuk sebagai symbol orang Madura,
saya sempat mengusulkan ke Disbudparpora agar dalam dua hari, para abdi Negara
wajib berbahasa Madura, bahkan pakai sarung juga boleh. Sehingga jika dalam
hari-hari tertentu para pegawai pemerintah menggunakan bahasa Madura, maka
Madura akan hadir dengan aroma kemad uraan yang berkarakter,†terangnya.
Oleh karena itu, Fauzi meminta pemerintah agar
benar-benar menghargai hasil kreatifitas dewan, khsusunya Komisi C. Karena RTRW
dibuat memang untuk menata kota agar lebih tertata rapi dan indah. Kalau
akhirnya begini, lantas buat apa RTRW ditetapkan,†tandasnya. (dprd)
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura