Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Sementara itu terkait dengan penutupan lokalisasi Dolly, Wali Kota Risma
mencoba menenangkan para perwakilan Ormas Islam yang menemuinya itu,
dan berusaha meyakinkan agar para ulama di Jawa Timur, khususnya di
Surabaya untuk tidak melakukan gerakan sendiri-sendiri. Intinya
penutupan lokalisasi Dolly jalan terus.
"Pertama saya ucapkan terima kasih para kiai, ulama dan ustadz yang memberi perhatian permasalahan ini. Saya berharap bisa diselesaikan di pemerintah, supaya saya juga bisa menjaga kondusifitas Kota Surabaya. Nyuwon tolong (minta tolong) atas nama pribadi dan Walikota, saya mohon para ustadz belum bergerak dulu, jangan gerak dulu. Saya yakin Insya Allah bukan berdasarkan emosi tapi berdasarkan mengangkat derajat. Saya yakin Allah pasti bantu saya. Amin," tandas Risma di hadapan para ulama.
Diberitakan sebelumnya, Whisnu Sakti Buana menyatakan penolakan atas penutupan lokalisasi Gang Dolly dan Jarak oleh Pemkot Surabaya. Alasannya, banyak warga sekitar yang menggantungkan hidup dari geliat lokalisasi terbesar se-Asia tenggara itu. Seperti buruh cuci, pengayuh becak, hingga juru parkir, mengais rezeki di lokalisasi yang didirikan Nonik Belanda, Tante Dolly tersebut.
"Seharusnya Pemkot membicarakan dulu dengan warga jauh hari sebelum penutupan. Pemkot juga harus menawarkan konsep yang jelas agar diterima masyarakat seitar," kata Whisnu Selasa (13/5/2014). (eru/ipj/ft.knl)
"Pertama saya ucapkan terima kasih para kiai, ulama dan ustadz yang memberi perhatian permasalahan ini. Saya berharap bisa diselesaikan di pemerintah, supaya saya juga bisa menjaga kondusifitas Kota Surabaya. Nyuwon tolong (minta tolong) atas nama pribadi dan Walikota, saya mohon para ustadz belum bergerak dulu, jangan gerak dulu. Saya yakin Insya Allah bukan berdasarkan emosi tapi berdasarkan mengangkat derajat. Saya yakin Allah pasti bantu saya. Amin," tandas Risma di hadapan para ulama.
Diberitakan sebelumnya, Whisnu Sakti Buana menyatakan penolakan atas penutupan lokalisasi Gang Dolly dan Jarak oleh Pemkot Surabaya. Alasannya, banyak warga sekitar yang menggantungkan hidup dari geliat lokalisasi terbesar se-Asia tenggara itu. Seperti buruh cuci, pengayuh becak, hingga juru parkir, mengais rezeki di lokalisasi yang didirikan Nonik Belanda, Tante Dolly tersebut.
"Seharusnya Pemkot membicarakan dulu dengan warga jauh hari sebelum penutupan. Pemkot juga harus menawarkan konsep yang jelas agar diterima masyarakat seitar," kata Whisnu Selasa (13/5/2014). (eru/ipj/ft.knl)
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura