Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Labels:
Berita
Proses perjalanan Jefri al Bukhori menjadi seorang pendakwah adalah
sebuah proses yang panjang. Dari lembah hitam, kemudian hijrah menemukan
jati dirinya, dan terbebaskan dari jeratan narkoba.
Sedikit mengenang masa lalunya, nama Jefri dikenal dalam industri
hiburan sejak awal 1990-an. Pria kelahiran Jakarta, 12 April 1973 ini
memulai karirnya sebagai penari (dancer) yang sering manggung di Dunia
Fantasi Ancol, Jakarta Utara. Dunia seni peran itu juga yang membawa
Jefri menekuni teater hingga ia bergabung dengan Teater Kawula Muda.
Di teater inilah awal perjalaan karirnya di dunia acting. Berbagai
sinetron telah ia bintangi. Terutama sinetron remaja yang pernah
menjamur pada awal 1990-an. Salah satu prestasi terbaiknya adalah saat
dia terpilih sebagai Aktor Terbaik 1991 versi tabloid Bintang dalam
hajatan sepekan sinetron remaja TVRI. Salah satu sinetron yang pernah
dibintanginya adalah berjudul Sayap Patah.
Sebelumnya, keluarga Jefri tinggal di kawasan Mangga Besar, Jakarta
Barat. Bagi warga Jakarta, kawasan ini sudah tidak asing lagi sebagai
tempat hiburan yang tak pernah tidur dalam 24 jam.
Sebagai anak muda yang sedang mengalami masa pergolakan batin,
apalagi didukung popularitas yang mulai merangkak naik, Jefri terseret
arus dalam kehidupan glamour. Dunia gemerlap (dugem) pun menjadi gaya
hidupnya ketika itu. Di saat itulah Jefri makin terseret ke lembah
hitam, ia menjadi pecandu narkoba.
Dengan bekal iman yang ditanam orang tuanya, Jefri memiliki
kepribadian ganda. Ia mengistilahkannya dengan STMJ (Shalat Terus
Maksiat Jalan). Jefri yang ketika itu mengkonsumsi drugs, sempat
mengalami fase takut mati. Ia betul-betul mengalami paranoid, seperti
dikejar orang yang hendak membunuhnya.
Keinginan keluar dari jeratan narkoba, dijalaninya ketika umminya
memberangkatkan Jefri umrah ke Mekkah tahun 2000. Di Tanah suci inilah
Jefri menemukan jati dirinya. Pengalaman rohaninya yang menjadi kenangan
saat itu adalah saat ia berada di depan makam Rasulullah, di tempat
itulah tiba-tiba ingatan masa lalunya yang kelam seperti hadir di depan
matanya. Jefri nangis sejadi-jadinya.
Singkat carita, sepulang umrah, Jefri diajak abangnya yang pendakwah
untuk berceramah di masjid. Ustadz Jefri yang kemudian akrab sapa Uje
ini kemudian dikenal sebagai mubaligh muda yang berdakwah dengan bahasa
yang mudah dicerna. Ia dikenal di kalangan kebanyakan remaja alias ABG.
“Saya memang mengkhususkan diri untuk kalangan remaja, karena mereka
calon pemimpin bangsa, sehingga saya selalu menggunakan bahasa-bahasa
yang muda dimengerti mereka,” kata Uje saat itu. Style Uje dengan baju
koko dan peci khasnya itu menjadi identitas yang dikenal, dan banyak
ditiru oleh kebanyakan ABG muslim.
Uje ternyata juga berdakwah di kalangan komunitas motor dan kalangan
seleb yang membutuhkan siraman rohani. Selamat jalan Uje, semoga Allah
mengampuni segala dosa, dan menerima kebaikan semasa hidupnya di dunia. [VoaIslam]
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura