Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Asosiasi
Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) memprediksi harga kopi arabika
kembali menanjak ke US$ 1,80 per pon atau US$ 3.600 per ton (1 ton = 2.000 pon)
pada semester kedua tahun ini. Adapun harga kopi robusta diharapkan naik
menjadi US$ 2.200 per ton.
Ketua Kompartemen Specialty Kopi dan Industri Kopi
AEKI, Pranoto Soenarto, mengemukakan harga kopi belakangan ini jatuh ke titik
terendah. Oleh karena itu, para eksportir kopi saat ini mengantisipasi
penurunan harga kopi di tingkat dunia. Harga kopi di pasar internasional
cenderung menurun pada awal tahun ini. Di bursa ICE Futures, Jumat (15/2) pekan
lalu, harga kopi arabika untuk kontrak pengiriman Mei 2013 menyentuh
level US$ 2.800 per ton. Ini adalah posisi terendah harga kopi dalam enam bulan
terakhir.
Mengacu ke data Organisasi Kopi Internasional atau International
Coffee Organization (ICO), pada Kamis (14/2), harga kopi robusta senilai US$
2.160 per ton di pasar Amerika Serikat dan US$ 2.040 per ton di pasar Eropa.
Demi menyiasati penurunan harga kopi, menurut Pranoto, pemerintah perlu
berperan aktif, misalnya turut memperbaiki produktivitas tanaman
kopi dalam negeri. Dus, kenaikan produksi dan penjualan kopi bisa
mengkompensasi penurunan harga komoditas ini. AEKI mengakui saat ini produksi
kopi di dalam negeri masih rendah yakni hanya 600.000 hingga 720.000 ton per
tahun. Produktivitas tanaman kopi juga dinilai perlu digenjot agar Indonesia
bisa bersaing dengan negara produsen kopi lainnya seperti Brazil. Produktivitas
tanaman kopi Indonesia hanya 600 kilogram hingga 700 kg per hektare.
“Seharusnya produktivitas kita di atas satu ton per hektare,” kata Pranoto.
Brasil saat ini mampu memproduksi 3 juta ton kopi per tahun. Sebesar 70% dari
jumlah itu adalah jenis arabika. Produsen kopi terbesar kedua di dunia adalah
Vietnam dengan volume 1,3 juta ton, dimana 80%-nya berjenis robusta.
Brasil berniat mengerek volume produksi kopi robusta untuk mengimbangi permintaan
dunia. Permintaan robusta naik karena harganya lebih murah daripada arabika. Eksportir kopi berharap harga kopi terus meningkat sehingga bisa
mendongkrak nilai ekspor kopi. Tahun lalu, ekspor kopi hanya mencapai US$ 1,2
miliar. “Tahun ini diharapkan menjadi US$ 1,4 miliar,” kata Pranoto.
Kementerian Pertanian memproyeksikan produksi kopi 2013 mencapai 763.000 ton.
Target produksi ini naik 16,11% dibanding realisasi tahun lalu seberat 657.138
ton. Di Indonesia, kebutuhan kopi diperkirakan mencapai 121.107 ton per
tahun.
Area perkebunan kopi di Indonesia seluas 1,3 juta ha, antara lain tersebar
di Aceh, Sumatera Utara, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara
Timur, Sulawesi Selatan, hingga Papua. ICO mencatat volume ekspor kopi global
meningkat 8,2% menjadi 113 juta kantung pada 2012. Hal ini terdorong tingginya
permintaan dibandingkan realisasi 2011 yang sebanyak 104,57 juta kantung.
Brazil masih menempati posisi pertama eksportir kopi terbesar dunia di 2012.
Negara ini berhasil mempertahankan posisinya, meski volume ekspornya menurun
15,64% menjadi 28,26 juta kantung kopi di 2012 dari sebelumnya 33,50 juta
kantung di 2011. Posisi kedua ditempati Vietnam dengan volume ekspor 25,47 juta
kantung biji kopi, naik dibandingkan 2011 sebanyak 17,67 juta kantung.
Adapun ekspor kopi Kolombia menurun 7,5% menjadi 7,16 juta kantung di 2012 dari 7,77
juta kantung pada 2011. Demikian pula ekspor kopi India menurun 9,4% menjadi
5.28 juta kantung dari sebelumnya 5,84 juta kantung.
ICO menyebutkan pengiriman kopi arabika turun 0,78% menjadi 66,52 juta kantung. Total produksi kopi dunia periode 2012-2013 diperkirakan tumbuh 7% menjadi 144 juta kantung.
(SPC/25/Kontan)
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura