KEPULAUAN
SUMENEP, INFOMADURA.com| Suryadi Syah,
Fungsionaris LKPM - Lembaga Kajian Pembangunan Madura menilai Pemkab Sumenep
tidak benar-benar serius dalam memaksimalkan potensi minyak dan gas bumi (migas)
yang sudah bertahun-tahun di lakukan eksploitasi oleh sejumlah perusahaan
migas.
Ketidak
seriusan Pemkab itu, lanjut Suryadi, karena belum ada penjelasan mengenai
berapa barel perharinya yang sudah dikeruk dari sejumlah sumur migas di belasan
titik di kepulauan Sumenep seperti kawasan Pagerungan dan Gili Genting,
Kecamatan Gili Genting, Sumenep, Madura.
“Kalau mau serius, mestinya Pemkab mengontrak konsultan khusus
migas, yang bertugas menghitung berapa sebenarnya dana PI dan DBH Migas. Ini khan serba nggak jelas”,
tandasnya.
Pihaknya
mendesak tuntutan masyarakat tersebut untuk secepatnya diseriusi. Sebab dalam
pandangan Suryadi, diakui atau tidak, Kabupaten Sumenep merupakan penyumbang
terbesar kebutuhan migas Nasional.
Menanggapi sorotan tajam Fungsionaris LKPM, Abdul Kahir, Kepala ESDM
Sumenep tetap mengaku tidak memiliki kewenangan apapun untuk mengetahui membeberkan
jumlah produski yang dihasilkan dari eksploitasi migas saban harinya.
“Pemerintah
(daerah) hanya berkewajiban mengetahui jumlah produksi yang (justru) sudah siap
dipasarkan”, dalihnya. (abs/fer/imc/nad)
