Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
INFOMADURA, YOGYAKARTA| Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) M Jusuf Kalla mengatakan
bahwa pesantren juga harus menanamkan jiwa entrepreneur pada santri-santrinya.
Hal ini disampaikan dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Pondok Pesantren
Muhammadiyah yang bertema "Penguatan Manajemen, Ekonomi dan UMKM Pondok
Pesantren Muhammadiyah" di Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah, Yogyakarta,
Sabtu (22/02).
"Pesantren baiknya menanamkan jiwa
entrepreneur pada santrinya," ujar JK dihadapan sekitar 700 peserta yang
merupakan perwakilan Pondok Pesantren Muhammadiyah se-Indonesia.
JK, sapaan akrab Jusuf Kalla, mengatakan bahwa
pesantren bukan hanya mengadakan pengajian sifatnya ukhrowi tapi juga mampu
menghadirkan pengajian "masa depan". Pengajian masa depan menurut JK
salah satunya adalah mengkaji ilmu bisnis. Sehingga pesantren atau lembaga
pendidikan Islam harus seimbang antara ilmu agama dan juga ilmu
"dunia".
"Pengajian masa depan harusnya hadir,
mengkaji bisnis, teknologi, bukan hanya mengaji (yang ukhrowi) saja," ujar
JK yang mengenakan batik lengan panjang berwarna coklat.
JK mengusulkan pesantren untuk mengundang dan
menggandeng pengusaha-pengusaha sukses untuk berbagi pengalaman dan ilmunya
kepada santri. Selain itu, pesantren juga ikut menfasilitasi santri untuk
mempraktikan ilmu-ilmu bisnis yang sudah dipelajari.
"Undang pengusaha, minta mereka berbagi
pengalaman dan motivasi. Kasih ruang santri untuk mempraktikannya," ujar
JK.
Menurut JK upaya hadirnya "pengajian masa
depan" di pesantren adalah untuk menciptakan generasi Islam yang tangguh
dan mampu bersaing sehingga dapat memberikan kontribusi positif terhadap
bangsanya.
"Ini untuk menciptakan generasi yang mampu
bersaing sehingga ikut memajukan bangsa," ungkap JK.
Dalam acara tersebut, JK juga menceritakan
kegelisahannya setiap menghadiri acara pernikahan. Menurutnya, setiap ustad
yang berceramah selalu mengatakan pernikahan adalah sunah Rasul. Tetapi sedikit
sekali ada ustad yang mengatakan bahwa berbisnis juga merupakan sunah Rasul.
Padahal sebelum Rasululllah menikah, lebih dahulu menjalankan bisnis.
"Kalau di acara pernikahan, ustad bicara
pernikahan itu sunah Rasul. Tapi jarang saya temukan ustad bicara bisnis itu
sunah Rasul. Padahal Rasul lebih dulu berbisnis daripada menikah," ujar JK
yang disertai tepuk tangan dari peserta. [HA]
INDEPNEWS
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura