Pedoman Media Siber
Buntut Pembangunan Paving Desa Aeng Panas yang diduga tidak sesuai ketentuan
 |
| #inilah jalan paving yang di soal masyarakat dan kalangan LSM (dok.INFOMADURA.com) |
SUMENEP, INFOMADURA.com|
Sejumlah aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mengancam akan
melaporkan dugaan penyimpangan realisasi program Desa Aeng Panas tahun anggaran
2013. Ancaman itu bukan tidak beralasan, berdasarkan informasi dari tokoh
masyarakat desa setempat, Bantuan Keuangan Desa (BKD) bernilai jutaan rupiah
itu, mestinya di gunakan untuk proyek pengaspalan dan rabat beton jalan, namun
malah diduga diselewengkan dengan ‘kedok’ membangun jalan paving di sebuah
dusun yang hasilnya juga dikeluhkan penduduk kampung karena terlalu sempit dan
terkesan asal-asalan.
“Mestinya dana BKD desa itu pengaspalan jalan, bukan untuk
pembuatan jalan paving”, terang Dayat, tokoh setempat sambil mengatarkan koran
Memorandum dan Harian Online INFOMADURA.com melihat langsung realisasi proyek bermasalah
tersebut.
Pantauan Memo dilokasi, pembuatan jalan paving itu memang
terlihat sempit dan tidak bisa dilalui dua speda motor yang melintas dari arah
berlawanan. Dan berdasarkan keterangan warga di dekat jalan paving yang sebagian sudah mulai terkelupas itu,
proyek digarap baru enam bulan lalu.
“Tapi ini kok sudah mulai rusak parah dan justru mengganggu
para pengguna kendaraan bermotor roda dua yang mengeluh karena tidak bisa
bersalipan di sepanjang jalan paving ini”, terang warga yang meminta
identitasnya disebunyikan sambil menunjuk kearah paving yang bagian tebingnya
mulai hancur.
Sementara Imam, Kepala Desa Aeng Panas, menurut keterangan
perangkat desa dan keluarga dekatnya hingga saat ini masih dalam kondisi sakit
dan belum bisa di ganggu. Untuk itu, koran Memo dan Harian Online
INFOMADURA.com,saat melakukan konfirmasi
kepada Kasi Pembangunan Deas Aeng Panas guna memperoleh keterangan terkait
alasan kepala desa mengalihkan proyek pengaspalan maupun pembuatan jalan itu ke
pembangunan jalan paving yang hasilnya sangat mengecewakan warga.
“Demi Allah saya tidak pernah dilibatkan dalam urusan proyek
itu. Benar saya punya wewenang di bagian Kasi Pembangunan, tetapi kalau tidak
dilibatkan (oleh pihak Kades) ya, saya diam aja”, terang Khairul Anam atau
biasa dipanggil Ilung.
Ditempat terpisah, Eko salah satu aktivis LSM Merah Putih, berencana akan melaporkan
kasus tersebut ke pihak aparat hukum agar di proses sesuai aturan dan pelakunya
diganjar setimpal sesuai penyelewengannya. (fr/yy)
MEMORANDUM | HOIM- HARIAN ONLINE INFOMADURA
Teknologi
