Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Pendidikan Komunitas Muslim India Memang Sangat Rendah Jika Dibanding Kelompok Lain. Hanya Sekitar Sepuluh Persen Yang Melanjutkan Ke Bangku Kuliah.
![]() |
Pelajar Muslim India (Huffington Post) |
Bel berdentang. Tujuh ratus siswa berhamburan. Berjejal, memenuhi lapangan sekolah. Riuh rendah di tengah kepungan debu. Inilah para pelajar di sekolah Anjuman-I-Islam, Maharashtra, India.
Seragam putih-biru polos telah menutupi asal mereka. Baju bantuan pemerintah itu telah menyembuyikan kenyataan bahwa sembilan puluh tujuh persen di antara mereka berasal dari daerah-daerah miskin yang juga kantong buta aksara.
Di lapangan itu pula mereka berusaha merajut asa. Bicara menggebu, membahas cita-cita dengan sesama teman. Namun sayang, angan mereka sirna, seperti terbang bersama debu-debu itu. Sebab, sebagian besar siswa ini akan berhenti sekolah sebelum mereka berusia 15 tahun.
Sebuah gambar statistik kusam tertempel di dinding sekolah. Seolah memberi informasi bahwa 40 persen siswa Anjuman tidak akan berhasil melewati kelas sembilan. Ini merupakan tingkat drop-outtertinggi dari semua kelompok agama dan minoritas di sana.
"Saat mulai masuk kelas sembilan itulah, para orangtua mengajak anak-anaknya untuk bekerja,” kata Direktur sekolah Anjuman, Sabina Zaveri, dikutip Huffington Post.
Jika tidak disuruh orangtua, para siswa itu kebanyakan memilih bekerja karena tergiur teman mereka yang bisa menggengam dua ratus rupee atau sekitar tiga puluh ribu rupiah perhari.
Seperti kebanyakan sekolah muslim di India, Anjuman juga penuh sesak. Tapi jumlah gurunya tak sampai dua lusin. Sebuah jumlah yang sangat tidak sebanding.
Namun sekolah ini masih dianggap mewah dibandingkan dengan yang ada di desa-desa dan daerah miskin lainnya. Anjuman adalah satu dari 4.785 sekolah menengah Urdu di Maharashtra, negara bagian terbesar kedua di India.
Namun sekolah ini masih dianggap mewah dibandingkan dengan yang ada di desa-desa dan daerah miskin lainnya. Anjuman adalah satu dari 4.785 sekolah menengah Urdu di Maharashtra, negara bagian terbesar kedua di India.
Sebuah dorongan membangun sekolah muslim sebenarnya sudah ada di Maharashtra itu. Namun yang dibangun itu sekolah berbahasa Urdu, bahasa yang dipakai di kalangan imigran muslim.
Sehingga strategi itu dianggap tidak jitu. Sebab lulusannya akan terhalangi jika akan meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi. Mereka masih harus belajar bahasa Hindu dan bahasa Inggris.
"Mereka memiliki begitu banyak masalah membaca dan menulis karena mereka harus mempelajari bahasa Inggris juga. Mereka sangat lemah," kata Nasima Shaikh, salah satu guru bahasa Inggris di Anjuman.
Pendidikan komunitas muslim India memang sangat rendah jika dibanding kelompok lain. Hanya sekitar sepuluh persen yang melanjutkan ke bangku kuliah.
Komunitas muslim memang menjadi minoritas di India. Tak sampai lima belas persen. Sudah begitu, mereka kurang mendapat perhatian dari pemerintah di sana.
Sebuah laporan delapan tahun silam menyebut muslim India mengalami diskriminasi. Tahun lalu studi US India Policy Institute tahun lalu juga menyatakan tak ada perbaikan nasib muslim di India.
“Tidak ada yang berubah dari pemerintah,” keluh kepala Departemen Ekonomi di Sekolah Tinggi SNDT Perempuan di Mumbai, Vibhuti Patel.
Direktur sebuah lembaga pusat pengkajian masyarakat, Irfan Engineer, ingin perjuangan politik di India sehingga pemerintah menggelontorkan dana lebih besar untuk pendidikan yang saat ini hanya tiga persen dari anggaran negara.
“Tidak ada yang berjuang bagi umat Islam untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi,” katanya. (dream)
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura