Pedoman Media Siber
Eny Sutiasih, Kepala Desa Bilapora Timur, melalui pesan singkatnya pada koran Memo menepis adanya rumor yang berkembang dikalangan masyarakat, jika dirinya terindikasi melakukan pemotongan dana Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera). Issu yang beredar, beberapa orang yang sudah mengambil bantuan tersebut melalui rekening, ada yang dikejar-kejar oleh pihak Kadesnya dan meminta uang itu untuk diserahkan dan selanjutnya ditukasr dengan amplop yang berisi uang sebesar Rp.200 ribu.
“Ndak ada kok yang dikejar-kejar sampai ke pasar kok. Dan (bantuan BSPS , Red.) itu sudah dikerjakan sesuai aturan”, kata Eny Sutiasih, Kepala Desa Bilapora Timur, Kecamatan Ganding melalui pesan singkatnya.
Pihaknya juga meyakinkan koran ini, jika bantuan perumahan untuk kalangan keluarga kurang mampu tersebut, dipastikan tidak ada penyimpangan karena sudah dilaksanakan sesuai aturan yang ada.
“Mas Ferry boleh kok ngecek kebawah kalau program tersebut sudah dijalankan sesuai aturan”, dalihnya .
Jauh hari sebelumnya, kalangan wartawan sempat mempertanyakan adanya kemungkinan bantuan BSPS tersebut akan di garong oleh oknum tertentu. A.Rachman Riadi, Sekretaris Bappeda Sumenep memastikan bantuan stimulan perumahan swadaya bagi masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah itu diyakini tidak akan berjalan sesuai peruntukannya.
Ditambahkan Rachman, bantuan yang akan disalurkan itu berdasarkan by name by address. “Pengiriman data penerima bantuan BSPS itu sudah melalui validasi dan sudah dilengkapi dengan foto kondisi awal 0 persennya yang riil”, kata Rachman Riadi kepada sejumlah wartawan, beberapa waktu lalu.
Khusus untuk kabupaten Sumenep, jatah yang diperoleh sebanyak 2.853 Unit rumah, tersebar pada 59 desa dan 19 kecamatan termasuk kepulauan, dengan total anggaran Rp. 4,578 Milyar.Untuk tahap pertama, rumah yang diprogram mencapai 763 unit, tahap kedua seribu 549 unit, dan tahap ketiga tahap 541 unit, dengan jatah anggaran perunit Rp. 6 Juta (fer/yy/mm/**)
Teknologi
