Pedoman Media Siber
 |
| Drs. Ach. Laili Maulidy, M.Si., Camat Ganding Saat Menikmati Masakan Khas Desa Ketawang Karay. Foto: Ferry Arbania |
Desa Ketawang Karay, Kecamatan Ganding dipercaya
menjadi tuan rumah dalam rangka lomba antar Desa se-Kabupaten Sumenep, yang
digelar pada hari Kamis (4/4/2013), bertempat di Balai Desa setempat di Komplek
Pasar Tradisional, Dusun Mandala.
Tampak hadir seluruh Kepala UPTD se-Kecamatan
Ganding, SKPD terkait dilingkungan Pemkab Sumenep dan unsur PKK.
Khairuddin, Kepala Desa Ketawang Karay, dalam
sambutannya mengatakan lomba desa tahun 2013 ini merupakan peluang besar untuk
mempromosikan seluruh potensi didesanya, semisal produksi pertanian,
holtikultura dan asset desa lain seperti sejumlah objek wisata religi, yang
sejauh ini belum di ketahui masyarakat luas. Lebih dari itu, dengan diberi
kepercayaan menjadi tuan rumah, pihaknya berharap penilaian tim juri dilakukan
se objektif mungkin, karena ambisi juara bukanlah target utama.
“Kita tak terlalu berharap akan menjadi juara
terbaik mewakili Kabupaten Sumenep ditingkat Jawa Timur. Kesempatan menjadi
tuan rumah dalam nominasi tiga besar ini, kami jadikan ajang untuk
memperkenalkan sejumlah potensi desa kami, bukan target juara”, kata
Khairuddin, Kepala Desa Ketawang Karay, Kabupaten Sumenep, Kamis (4/4/2013).
 |
| (Lokasi: Balai Desa Ket. Karay). Sejumlah anggota PKK Ikut Menikmati Santapan Khas Desa Ket. Karay, Kec. Ganding, Kamis (4/4/2013). Foto Oleh: Ferry Arbania |
Sementara Drs. Ach. Laili Maulidy, M.Si., selaku Camat Ganding, yang juga hadir dalam
kesempatan itu mengatakan, proyeksi lomba antar desa ini, mewakili masing-masing
Kecamatan. Pemenang lomba desa tingkat Kabupaten nantinya akan mewakili desa
lainnya ajang yang sama ditingkat Provinsi Jawa Timur.
“Sebenarnya kita tidak terlalu bernapsu menjadi
juara, tetapi karena kegiatan lomba ini sangat positif dalam memberikan
rangsangan bagi aparatur desa dalam melaksanakan tugas-tugasnya, ya kita dukung
penuh”, katanya.
Adapun penilaian yang dilakukan dalam lomba desa
kali ini meliputi penilaian terhadap pemaparan kepala desa dan perangkatnya di
depan par ajuri dari berbagai lintas sektor dilingkungan Pemkab Sumenep.
Setelah itu tim juri akan mencocokkan hasil pemaparan itu untuk disesuaikan
dengan kenyataan sebenarnya dilapangan.
“Ada tim khusus yang diturunkan kelapangan mengecek
kondisi yang sebenarnya. Jika memang sesuai maka akan memperoleh poin
tersendiri. Sebaliknya, kalau hasil pemaparan tidak sesuai dengan bukti riil
dilapangan, maka tim juri akan menilai desa tersebut masih belum layak untuk
mewakili Kabupaten Sumenep di tingkat Jawa Timur”, imbuhnya lagi. (fer)
Teknologi
