Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Labels:
Fokus Jatim
Kalangan DPRD Jatim diminta membuktikan dirinya sebagai wakil rakyat
sebenarnya, bukan sekadar wakil golongan, wakil penguasa apalagi
mewakili dirinya sendiri.
Pengasuh Ponpes Al-Hikam KH Hasyim Muzadi melalui rilis yang diterima beritajatim.com, Rabu (10/4/2013) mengatakan, laporan hasil pemeriksaan rutin BPK RI tentang APBD Jatim harus dicermati dan dikritisi benar-benar oleh dewan.
"Utamanya yang untuk September 2013, namun diupayakan dimajukan sekarang sebelum pilgub. Jangan sampai uang rakyat yang dikumpulkan serupiah demi serupiah jatuh ke pribadi dan golongan serta kampanye pilgub secara tidak sah," imbau mantan Ketua Umum PBNU ini.
Penyelewengan anggaran APBD sudah banyak terjadi di provinsi-provinsi di luar Jatim dengan pembengkakan mata anggaran bansos dan hibah melalui apa yang dinamakan 'jaringan aspirasi masyarakat' (jasmas) dalam jumlah ratusan miliar rupiah, bahkan ada yang sampai triliunan.
"Selanjutnya, apa jaminannya bahwa hal tersebut tidak terjadi di Jatim? Tentu kuncinya pada kejujuran DPRD. Fraksi-fraksi hendaknya berlomba mengamankan uang rakyat ini yang tentu berdampak kepada kepercayaan (trust) konstituen dan rakyat jatim kepada siapa yang berjuang," tegasnya.
Namun sebaliknya, apabila anggota dewan hanya berpihak secara pragmatis kepada kepentingan penguasa atau pribadi akan terjadi kemerosotan kepercayaan masyarakat. "Sudah banyak terjadi penyelewengan anggaran, uang rakyat dibagi-bagi secara tidak sah dengan atas nama kedermawanan, budi baik dan kebijaksanaan," tukasnya.
Masyarakatpun diminta berhati-hati dalam menerima uang negara (pemprov) karena harus dipertanggungjawabkan secara administratif. Ini karena kalau tidak bisa mempertanggungjawabkan, bisa menjadi masalah hukum. Misalnya P2SEM, KUT dan semacamnya. Keuangan harus dikontrol BPK dan DPRD agar tidak perlu berurusan dengan KPK.[tok/ted/bjt]
Pengasuh Ponpes Al-Hikam KH Hasyim Muzadi melalui rilis yang diterima beritajatim.com, Rabu (10/4/2013) mengatakan, laporan hasil pemeriksaan rutin BPK RI tentang APBD Jatim harus dicermati dan dikritisi benar-benar oleh dewan.
"Utamanya yang untuk September 2013, namun diupayakan dimajukan sekarang sebelum pilgub. Jangan sampai uang rakyat yang dikumpulkan serupiah demi serupiah jatuh ke pribadi dan golongan serta kampanye pilgub secara tidak sah," imbau mantan Ketua Umum PBNU ini.
Penyelewengan anggaran APBD sudah banyak terjadi di provinsi-provinsi di luar Jatim dengan pembengkakan mata anggaran bansos dan hibah melalui apa yang dinamakan 'jaringan aspirasi masyarakat' (jasmas) dalam jumlah ratusan miliar rupiah, bahkan ada yang sampai triliunan.
"Selanjutnya, apa jaminannya bahwa hal tersebut tidak terjadi di Jatim? Tentu kuncinya pada kejujuran DPRD. Fraksi-fraksi hendaknya berlomba mengamankan uang rakyat ini yang tentu berdampak kepada kepercayaan (trust) konstituen dan rakyat jatim kepada siapa yang berjuang," tegasnya.
Namun sebaliknya, apabila anggota dewan hanya berpihak secara pragmatis kepada kepentingan penguasa atau pribadi akan terjadi kemerosotan kepercayaan masyarakat. "Sudah banyak terjadi penyelewengan anggaran, uang rakyat dibagi-bagi secara tidak sah dengan atas nama kedermawanan, budi baik dan kebijaksanaan," tukasnya.
Masyarakatpun diminta berhati-hati dalam menerima uang negara (pemprov) karena harus dipertanggungjawabkan secara administratif. Ini karena kalau tidak bisa mempertanggungjawabkan, bisa menjadi masalah hukum. Misalnya P2SEM, KUT dan semacamnya. Keuangan harus dikontrol BPK dan DPRD agar tidak perlu berurusan dengan KPK.[tok/ted/bjt]
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura