Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Labels:
Blak-Blakan,
kpk
Jakarta – Sejumlah tokoh mendatangi
gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberikan dukungan
moril kepada Ketua KPK Abraham Samad, Kamis (04/04).
Mereka adalah, mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris, mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Hamid Awaluddin dan pegiat antikorupsi Adhie Massardi
Sebagaimana diketahui Fahmi Idris adalah tokoh Angkatan 66 yang sangat berpengaruh. Perhatian Fahmi Idris memang selalu ditujukan kepada masalah ketidak adilan. Dia pernah juga turun tangan langsung memberikan dukungan kepada Pritamulayasari, yang bersengketa dengan RS Omni pada tahun 2009.
“Kami kesini memberi dukungan moril ke Abraham Samad,” kata Hamid Awaluddin yang juga adalah tokoh penanda tanganan perdamaian Aceh di Helsinki. Hamid Awaluddin dan Fahmi Idris dikenal sebagai “orang dekat” mantan Wapres Jusuf Kalla.
Disisi lain, Adhie mengatakan dukungan itu diberikan kepada Abraham setelah melihat adanya kepentingan pihak tertentu dibalik bocornya sprindik tersebut. Dan siapapun pihak itu, tujuannya hanya satu, yakni mendongkel Abraham yang selama ini sukses memimpin KPK membongkar kasus-kasus besar.
“Saya menangkap kesan, terlalu banyak intrik untuk menjatuhkan Abraham. Tapi, saya yakin masyarakat tidak akan tinggal diam jika ada pihak yang coba melemahkan KPK dengan menjatuhkan Abraham,” ujarnya.
Dia menilai, kinerja Abraham selaku Ketua KPK sangat baik. Itu terbukti dengan terungkapnya kasus-kasus besar. Satu persatu orang yang terlibat korupsi di lingkaran kekuasaan dikerangkeng.
Karena itu, apapun gaya yang digunakan Abraham untuk meringkus koruptor demi menyelematkan negara dari kehancuran pasti didukung masyarakat.
“Kita sepakat bahwa korupsi itu ekstra ordinary crime (kejahatan luar biasa), maka cara yang digunakan juga harus luar biasa. Tidak peduli, kalau orang menganggap radikal atau apapun. Yang salah, kalau Abraham menghalangi penyidik menuntaskan korupsi lantaran koruptornya itu teman. Tapi kita bisa melihat dan terbukti, sudah banyak koruptor kakap dan sebentar lagi yang lain menyusul masuk penjara. Lantas, kenapa harus disalahkan dan mau didongkel ?,” papar Adhie.
Sebelumnya, Abraham Samad bingung ketika apa yang dilakukannya selama ini dianggap salah.
Abraham menuding, komite etik tidak bisa mengartikan arah pemberantasan korupsi yang diinginkannya itu.
Dan semua itu semakin diperparah ketika dirinya dinyatakan bersalah oleh komite etik. Dia dikaitkan dengan kasus yang menyeret sekertaris pribadinya Wiwin Suwandi sebagai pembocor sprindik tersangka Anas Urbaningrum.
Kehadiran tiga “pendekar” yang cukup populer dimasyarakat itu cukup menarik perhatian. Setidaknya bisa menjadi peringatan tersendiri bagi kelompok tertentu yang disinyalir mempunnyai agenda tersembunyi (hidden agenda) untuk melakukan pembunuhan karakter (character assasination) terhadap Abraham Samad, tokoh muda aktivis anti korupsi asal Makassar itu.(rid)
|Fahmi Idris dan Hamid Awaluddin. (foto/rmol)|BARATAMEDIA|
Mereka adalah, mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris, mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Hamid Awaluddin dan pegiat antikorupsi Adhie Massardi
Sebagaimana diketahui Fahmi Idris adalah tokoh Angkatan 66 yang sangat berpengaruh. Perhatian Fahmi Idris memang selalu ditujukan kepada masalah ketidak adilan. Dia pernah juga turun tangan langsung memberikan dukungan kepada Pritamulayasari, yang bersengketa dengan RS Omni pada tahun 2009.
“Kami kesini memberi dukungan moril ke Abraham Samad,” kata Hamid Awaluddin yang juga adalah tokoh penanda tanganan perdamaian Aceh di Helsinki. Hamid Awaluddin dan Fahmi Idris dikenal sebagai “orang dekat” mantan Wapres Jusuf Kalla.
Disisi lain, Adhie mengatakan dukungan itu diberikan kepada Abraham setelah melihat adanya kepentingan pihak tertentu dibalik bocornya sprindik tersebut. Dan siapapun pihak itu, tujuannya hanya satu, yakni mendongkel Abraham yang selama ini sukses memimpin KPK membongkar kasus-kasus besar.
“Saya menangkap kesan, terlalu banyak intrik untuk menjatuhkan Abraham. Tapi, saya yakin masyarakat tidak akan tinggal diam jika ada pihak yang coba melemahkan KPK dengan menjatuhkan Abraham,” ujarnya.
Dia menilai, kinerja Abraham selaku Ketua KPK sangat baik. Itu terbukti dengan terungkapnya kasus-kasus besar. Satu persatu orang yang terlibat korupsi di lingkaran kekuasaan dikerangkeng.
Karena itu, apapun gaya yang digunakan Abraham untuk meringkus koruptor demi menyelematkan negara dari kehancuran pasti didukung masyarakat.
“Kita sepakat bahwa korupsi itu ekstra ordinary crime (kejahatan luar biasa), maka cara yang digunakan juga harus luar biasa. Tidak peduli, kalau orang menganggap radikal atau apapun. Yang salah, kalau Abraham menghalangi penyidik menuntaskan korupsi lantaran koruptornya itu teman. Tapi kita bisa melihat dan terbukti, sudah banyak koruptor kakap dan sebentar lagi yang lain menyusul masuk penjara. Lantas, kenapa harus disalahkan dan mau didongkel ?,” papar Adhie.
Sebelumnya, Abraham Samad bingung ketika apa yang dilakukannya selama ini dianggap salah.
Abraham menuding, komite etik tidak bisa mengartikan arah pemberantasan korupsi yang diinginkannya itu.
Dan semua itu semakin diperparah ketika dirinya dinyatakan bersalah oleh komite etik. Dia dikaitkan dengan kasus yang menyeret sekertaris pribadinya Wiwin Suwandi sebagai pembocor sprindik tersangka Anas Urbaningrum.
Kehadiran tiga “pendekar” yang cukup populer dimasyarakat itu cukup menarik perhatian. Setidaknya bisa menjadi peringatan tersendiri bagi kelompok tertentu yang disinyalir mempunnyai agenda tersembunyi (hidden agenda) untuk melakukan pembunuhan karakter (character assasination) terhadap Abraham Samad, tokoh muda aktivis anti korupsi asal Makassar itu.(rid)
|Fahmi Idris dan Hamid Awaluddin. (foto/rmol)|BARATAMEDIA|
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura