Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Labels:
batik madura,
Berita,
PHE WMO
Jakarta (maduratani.com) - Ajang konvensi dan pameran Indonesian Petroleum Association (IPA) 2013 di Jakarta, tidak hanya dijadikan pertemuan para pebisnis pelaku usaha hulu migas. Namun, pelaku usaha UKM yang menjadi mitra binaan hulu migas PT Pertamina PHE WMO menjadikan ajang ini sebagai pertemuan pembeli dan penjual.
Salah satu mitra binaan PT Pertamina PHE WMO yang memanfaatkan ajang ini usaha Batik Gentongan khas Madura milik Rantilah (53), dan Hj, Rofiah (41) warga Desa Macajah, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan.
Menurut kedua warga Desa Macajah, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan. Dirinya sangat antusias diajak pameran di IPA 2013 karena secara tidak langsung bisa memasarkan batik khas Madura seperti gentongan dan tor cetor.
"Bantuan CSR dari PT Pertamina PHE WMO sangat bermanfaat. Bahkan, selama mengikuti pameran IPA 2013 dengan membawa 100 potong kain batik sudah laku lebih 15 potong," ujar Hj.Rofiah kepada wartawan, Kamis (16/05/2013).
Batik yang terjual di ajang IPA 2013 lanjut Hj.Rofiah bervariasi. Mulai dari harga Rp 2,5 juta untuk batik gentongan dengan panjang 2 meter. Selain itu, ada juga batik tor cetor seharga Rp 250 ribu dengan panjang
2 meter.
Diakui Hj.Rofiah, bantuan Pertamina PHE WMO yang disalurkan melalui CSR sangat berarti bagi usahanya. Pasalnya, bantuan berupa malam bahan baku untuk membatik. Serta bantuan lainnya dalam bentuk pelatihan sangat membantu usahanya.
Mahalnya batik gentongan yang harganya mencapai Rp 2,5 juta tidak lain karena proses pembuatannya membutuhkan waktu 1 tahun. Selain itu, motifnya juga rumit juga perendamannya butuh waktu 3-4 bulan. Ada 4 kali proses untuk membuat batik gentongan. Wajar, jika batik tersebut sangat diminati pembeli dari negara Amerika Serikat, Perancis, dan Hongkong.
Sementara itu, Public Relation PT Pertamina PHE WMO Delly Indra menuturkan, alasan perusahannya mengangkat batik khas Madura karena potensi pasarnya sangat besar. "Kami konsen dengan potensi batik khas asal Madura. Apalagi batik tersebut merupakan warisan budaya," tuturnya. [dny/kun]
Sumber:beritajatim.com
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura