Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Labels:
Berita,
disdik sumenep,
jumahwi,
maduratani,
radio nada fm,
wartawan
Oleh Ferry Arbania, Redaktur Madura, Harian Pagi Memorandum Surabaya
Sejak beberapa pekan ini nama Jumahwi menjadi sangat popular dikalangan awak media yang tiap harinya mangkal di kantor DPRD Sumenep.
Apa pasal, pada saat pelaksanaan Ujian Nasional beberapa waktu lalu, sejumlah wartawan di Sumenep. Salah satunya Abdussalam reporter radio dan beberapa wartawan cetak dan elektronik lainnya yang ikut mengkonfirmasikan beberapa hal terkait nama siswa yang berkaitan dengan pelaksanaan UN.
Saat konfirmasi ke Ahmad Sadhik, Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, beberapa waktu lalu, seperti diceritakan Abdussalam, Reporter Nada FM Sumenep, Ahmad Shadik Kepala Dinas Pendidikan Sumenep terkesan asal jawab alias Aswab saat menjawab pertanyaan wartawan , “ Nama siswa itu Jumahwi”, kata Abdussalam, Reporter Radio Nada menirukan jawaban Ahmad Shadik, Kepala Dinas Pendidikan Sumenep yang aswab kala itu.
Hingga kini, nama Jumahwi itu menjadi topic bahasan dan sindirian yang masih beredar dikalangan wartawan dan LSM. Padahal nama Jumahwi tak pernah ada dalam catatan Ujian Nasional di Kabupaten Sumenep. Beruntungnya, wartawan tidak langsung menulis nama Jumahwi yang disebutkan Kepala Dinas Pendidikan, karena nama siswa itu memang tidak ada. Entah kenapa seorang Kepala Disdik asal jawab begitu tanpa merasa perlu mengecek data peserta Ujian Nasional. Atau jangan-jangan nama Jumahwi ‘diutus’ kedunia melalui ucapan Ahmad Shadik menjadi pelengkap semrautnya pelaksanaan Ujian Nasional 2013 secara global.
Entahlah, yang jelas sebagai masyarakat Sumenep, terus terang saya merasa ikut malu dengan tindakan Kepala Dinas Pendidikan yang asal jawab dan mohon maaf, kalau sampai ditulis akan dimedia_nama Jumahwi_itu pasti akan sangat memalukan dan pastinya fiktif, karena memang tak ada siswa peserta Ujian Nasional bernama Jumahwi.
“Wah, Kepala Dinas Pendidikan Sumenep itu Pak Jumahwi ya?’, sindir salah satu wartawan yang baru sebulan menekuni profesi jurnalistik dan kebetulan tidak tau nama Kepala Dinas Pendidikan yang baru aliaspengganti Ahmad Masuni.
Masalah ini, kemudian diadukan langsung ke Bupati Sumenep, Wabup, Sekda, dan beberapa pejabat saat pertemuan khusus antara Bupati dengan kalangan wartawan dirumah dinas bupati, baru-baru ini.
Semoga dengan tulisan ini, kebiasaan 'asal jawab' dari Dinas Pendidikan Sumenep menjadi pelajaran penting kedepan agar lebih respect dan hati-hati dalam memberikan data publik apalgi berkaitan dengan masalah pendidikan. Jangan hanya angguk-angguk kepala dan menjawab sekenanya saja. Karena dampaknya sangat fatal dan memalukan.
Dan seharusnya, seperti saran Bupati Buysro Karim, seorang Kepala Dinas tak seharunya menjadi ‘alergi’ terhadap kalangan wartawan. Pejabat dan wartawan harus berani membuka komunikasi dan kerjasama yang lebih baik demi kemajuan Sumenep kedepan.
Semoga tak ada lagi Kepala Dinas yang Aswab dan ikut-ikutan asal jawab saat di wawancarai insan Pers.
"Jangan sampai ada Jumahwi lagi di era kepemimpinan Super Mantap ini".
Terimakasi Pak Bupati Sumenep, yang telah memberi kesempatan dan ruang bicara bagi awak media ini termasuk meluruskan 'Jumahwinya' Kepala Dinas Pendidikan Sumenep yang kebablasan. (*) ferry.arbania@gmail.com
*) Ruang Opini Surat Kabar Harian Memorandum Surabaya.
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura