Karanganyar — Bupati Karanganyar Rina Iriani kembali
menggelar inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah pangkalan dan pasar di
wilayah Kecamatan Tasikmadu, Jumat (17/5). Sidak dilakukan menyusul
informasi kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kilogram kian meluas.
Bupati Rina tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya. Sebab kondisi
di lapangan sangat jauh berbeda dengan kondisi di sejumlah agen dan
Stasiun Pengisian Bahan Bulk Energi (SPBU) saat sidak tiga hari
sebelumnya. Bupati menduga adanya penimbunan yang dilakukan oleh oknum
agen yang tidak bertanggungjawab. “Stock dari SPBE katanya normal bahkan
ditambah 50 persen. Agen juga mengambil semua stock, tapi kenapa sampai
ke pangkalan dan pengecer kosong? Kalau seperti ini jelas ada yang
menimbun,” cecarnya.
Bupati Rina sempat beradu mulut dengan Ketua Hiswana Migas Surakarta
Suwardi HP di depan pangkalan elpiji di Dusun Jengglong Desa Waru
Kecamatan Kebakramat. Rina langsung menunjuk tumpukan elpiji kosong di
pangkalan tersebut. “Silakan dilihat sendiri Pak, kalau di atas stock
aman kenapa sampai ke pangkalan stock kosong? Ini urusannya dengan
perut orang banyak, jadi jangan coba main-main. Apa mungkin
ada penimbunan?” semprotnya.
Menanggapi hal itu, Suwardi menyatakan bila masalah kelangkaan
elpiji ini karena adanya hari libur pada pekan lalu. “Itulah yang
menyebabkan distribusinya menjadi tidak lancar. Kemudian adanya panic buying sehingga masyarakat ramai-ramai menyetok tabung di rumah,” tuturnya.
Tak puas dengan jawaban tersebut, Bupati meminta Hiswana Migas
Surakarta untuk mengumpulkan para agen dan pangkalan elpiji di
Karanganyar. “Di sini jelas memang ada masalah. Jadi tolong nanti
seluruh agen dikumpulkan, tidak boleh ada yang diwakilkan. Saya
mengundang seluruh SPBE dan Hiswana Migas dan ingin tahu apakah benar
semuanya sudah sesuai prosedur atau belum,” tegasnya.(Tim)
