Mantan Bupati Bangkalan RKH Fuad Amin Imron menegaskan, dia bersikap
netral menyikapi perkembangan Pilgub Jatim saat ini sambil meminta
petunjuk kepada Yang Maha Kuasa melalui sholat istikharah.
"Kalau Khofifah berpasangan dengan Hasan Aminuddin atau Abdul Halim
Iskandar, saya dukung penuh dan tancap gas. Tapi ternyata gandengan
dengan Herman, saya putuskan saat ini netral dulu dan menunggu
istikharah," tegasnya kepada wartawan, Rabu (15/5/2013).
Menurut dia, semua calon yang maju Pilgub Jatim adalah kawan dan
sahabatnya yang juga sama-sama dikenal baik. "Ini bertarung semuanya
orang NU. Gus Ipul itu NU, Khofifah itu NU, dan Said Abdullah juga
berdarah Madura NU," tukasnya.
Meski begitu, dia tetap memuji
figur mantan Kapolda Jatim Irjen Pol Purn Herman Suryadi Sumawiredja.
Herman dianggap sebagai polisi yang jujur dan tegas seperti sosok
Jenderal Polisi Hoegeng Imam Santoso. "Pakde Karwo itu juga bagus soal
penanganan kemiskinan, tapi belum ada pembangunan yang spektakuler di
Jatim. Munculnya jembatan Suramadu merupakan jasa gubernur sebelumnya
Imam Utomo. Untuk Khofifah memang sosok yang punya wibawa," imbuhnya.
Fuad Amin yang menjabat Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Bangkalan
ini berharap pada pilgub kali ini tidak ada money politics dan tak
saling menggugat ke MK. "Saya titip pesan saja bagi calon gubernur yang
maju agar Madura pascaadanya Suramadu dibenahi. Perlu dibentuk Badan
Pembangunan Madura (BPM), bubarkan saja Badan Pengembangan Wilayah
Suramadu. Apanya yang mau dikembangkan lagi di Suramadu," jelasnya.[air/tok/bjt]
