Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Labels:
Berita,
Straight News
Yogyakarta -
Komisi Pemilihan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta mendata mahasiswa dari
luar Yogyakarta guna menghindari pemilih ganda dan golput pada pemilu
2014. KPU telah merancang sistem komunikasi dan informasi pendaftaran
pemilih secara online sebagai pendeteksi pemilih dari kartu identitas
penduduk.
"Jika mahasiswa tercatat memilih di Yogyakarta, otomatis di daerah asalnya tidak tercatat sebagai pemilih," kata Anggota KPU DIY Divisi Teknis Penyelenggara Pemilu, Sapardiyono, Rabu 15 Mei 2013.
Dia menjelaskan, petugas panitia pendaftaran pemilih mulai mendata mahasiswa calon pemilih sejak 9 Mei hingga 9 Juni 2013. Mahasiswa masuk ke dalam daftar pemilih sementara. Dengan begitu, mereka bisa mengisi formulir pernyataan akan memilih di Yogyakarta.
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada dan Universitas Negeri Yogyakarta siap membantu KPU mendata mahasiswa. "Kami fasilitasi mahasiswa agar lebih mudah menggunakan hak pilih. Yogyakarta paling potensial pemilihnya karena jumlah mahasiswanya banyak," ujarnya.
Sapardiyono mengatakan kemudahan memilih di Yogyakarta bagi mahasiswa dari luar Yogyakarta bertujuan untuk mengurangi tingginya angka golput. Di Yogyakarta terdapat sekitar 150 ribu mahasiswa dari luar Yogyakarta. Tapi, Rafika Arsyad, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta asal Wososobo, Jawa Tengah, berencana memilih di daerah asalnya. Alasannya, daerah asal masih bisa dijangkau dari Yogyakarta. "Saya bisa memilih sekaligus memanfaatkan waktu libur di Wonosobo," katanya.
KPU memasyarakatkan pendidikan politik kepada mahasiswa. Sosialisasi dilakukan bersama sejumlah kampus, yakni UGM, UNY, UIN, Atmajaya, UII. "Kami sudah ketemu dengan perwakilan rektorat universitas bahas pendaftaran sementara mahasiswa dan sosialisasi pendidikan politik," kata dia. (tmp)
"Jika mahasiswa tercatat memilih di Yogyakarta, otomatis di daerah asalnya tidak tercatat sebagai pemilih," kata Anggota KPU DIY Divisi Teknis Penyelenggara Pemilu, Sapardiyono, Rabu 15 Mei 2013.
Dia menjelaskan, petugas panitia pendaftaran pemilih mulai mendata mahasiswa calon pemilih sejak 9 Mei hingga 9 Juni 2013. Mahasiswa masuk ke dalam daftar pemilih sementara. Dengan begitu, mereka bisa mengisi formulir pernyataan akan memilih di Yogyakarta.
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada dan Universitas Negeri Yogyakarta siap membantu KPU mendata mahasiswa. "Kami fasilitasi mahasiswa agar lebih mudah menggunakan hak pilih. Yogyakarta paling potensial pemilihnya karena jumlah mahasiswanya banyak," ujarnya.
Sapardiyono mengatakan kemudahan memilih di Yogyakarta bagi mahasiswa dari luar Yogyakarta bertujuan untuk mengurangi tingginya angka golput. Di Yogyakarta terdapat sekitar 150 ribu mahasiswa dari luar Yogyakarta. Tapi, Rafika Arsyad, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta asal Wososobo, Jawa Tengah, berencana memilih di daerah asalnya. Alasannya, daerah asal masih bisa dijangkau dari Yogyakarta. "Saya bisa memilih sekaligus memanfaatkan waktu libur di Wonosobo," katanya.
KPU memasyarakatkan pendidikan politik kepada mahasiswa. Sosialisasi dilakukan bersama sejumlah kampus, yakni UGM, UNY, UIN, Atmajaya, UII. "Kami sudah ketemu dengan perwakilan rektorat universitas bahas pendaftaran sementara mahasiswa dan sosialisasi pendidikan politik," kata dia. (tmp)
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura