Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Labels:
Berita,
syiah sampang
![]() |
Sejumlah anggota Brimob berjaga dilokasi bangunan yang dibakar massa, di Desa Karang Gayam, Omben, Sampang, Madura, Jatim, Kamis (29/12). ANTARA/Saiful Bahri |
Menurut Hertasning, sebelum bertemu Marzuki, massa rencananya menggelar aksi demonstrasi di depan gedung Dewan sekitar setengah jam. Selain diikuti perwakilan masyarakat, demo juga akan diikuti oleh puluhan alim ulama Syiah seluruh Indonesia.
Keterlibatan ulama Syiah seluruh Indonesia ini, kata Hertasning, semakin intens sejak pemerintah Sampang menyatakan setuju atas rencana relokasi masyarakat Syiah dari Sampang. Persetujuan secara lisan disampaikan pada 7 Mei 2013 lalu seusai menerima ratusan masyarakat yang mengatasnamakan diri sebagai warga Desa Bluuran dan Karanggayam.
Aksi demonstrasi yang digelar di depan gedung Dewan, kata Hertasning, merupakan bentuk protes dan kepedulian para ulama Syiah seluruh Indonesia atas kesewenangan rezim pemerintah Sampang. "Kami menolak agar tuntutan ini ditolak dan pemerintah segera memberi rasa keadilan pada masyarakat Syiah korban kekerasan." Pemerintah diminta tak abai atas tindak kekerasan dan pembakaran 49 rumah warga Syiah pada 26 Agustus 2012.
YLBHU dan ulama Syiah se-Indonesia juga menuntut Pemerintah Kabupaten Sampang agar berpihak kepada korban yang selama ini telah berstatus pengungsi, tanpa melihat agama, aliran, golongan, atau ras mereka. Pemerintah Sampang, kata mereka, sudah seharusnya menjadi pengayom warga dari ketidakadilan, kesewenangan, dan perlakuan melanggar hukum.
Menurut Hertasning, masyarakat Syiah Sampang semula juga berencana mengadu ke Komisi Hukum DPR. Namun belum ada kecocokan agenda dengan komisi pimpinan Gede Pasek Suardika itu. Komisi masih akan mencari waktu yang tepat. "Hari ini baru pimpinan DPR yang menyatakan bersedia."
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura