Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Surabaya -
Dipinangnya Herman S Sumawiredja sebagai Calon wakil Gubernur Jatim
mendampingi Khofifah Indar Parawansa memang cukup mengejutkan. Penentuan
nama mantan Kapolda Jatim ini pun hanya berlangsung singkat.
"Sangat-sangat singkat waktunya kurang lebih beberapa hari lalu. Saya ditawari peluang diberikan satu peluang mendampingi Ibu Khofifah," ungkap Herman saat mendampingi Khofifah daftar di Kantor KPUD Jatim, Surabaya, Selasa (14/5/2013).
Herman pun mengungkap kesediaannya menjadi calon wakil gubernur kepada wartawan. Sebab tersiar kabar bila dia kecewa pada hasil Pilgub 2008 lalu yang akhirnya dimenangkan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa).
Pada saat itu, Herman sebagai Kapolda Jatim memang sempat membeberkan bukti-bukti dugaan kecurangan pemilihan gubernur. Namun Herman menepis jika hal itu menjadi salah satu alasannya dirinya maju untuk bertarung.
"Saya tidak kecewa. Saya rasa kita melihat lebih ke depan dan tidak terpatok ke situ," kilahnya.
Meski begitu, Herman tak bisa memungkiri bahwa pemilihan gubernur 2008 memang tak mudah untuk dilupakan oleh publik. Herman pun mengajak publik untuk menatap masa depan agar Jatim lebih baik.
"Memang saya tahu masyarakat Jatim tidak akan pernah lupa hal itu dan saya pun juga tidak pernah lupa. Tetapi kita lebih baik melihat ke depan, karena saya yakin Ibu Khofifah adalah figur yang pas di Jatim yang akan datang ini. Dan saya akan mendampinginya sebagai wakil," terangnya.
Herman yang saat ini menjadi Dewan Pengawas PDAM Surya Kota Surabaya mengaku tidak merasa direndahkan dengan posisinya sebagai calon wakil gubernur Jatim. Bagi dia, posisi nomor dua itu cocok dengan dirinya.
"Keahlian saya di situ. Saya akan bisa menjadi staf yang baik bagi Ibu Khofifah. Dan saya tidak pernah merasa rendah. Saya juga sudah 2 tahun menjadi dewan pengawas PDAM Surabaya. Saya dipanggil Komisi B saya datang. Pekerjaan di mana saja, di tingkat RT, apalagi di tingkat provinsi, yang penting niat kita saja beramal ibadah yang baik. Mudah-mudahan rakyat mendengar dan mendukung kita," paparnya.
Herman pun berjanji tidak akan melakukan praktek kotor dalam upaya pemenangan pada coblosan yang akan digelar Agustus mendatang. Latar belakang Polri, kata dia, juga tak akan dimanfaatkan untuk menggalang dukungan keluarga Polri.
"Kita tidak akan ada pemaksaan, tidak ada hal yang melanggar undang-undang. Karena saya juga tidak suka melanggar undang-undang," tegasnya.
Herman menambahkan, pihaknya akan membuat strategi dalam menghadapi segala kemungkinan terjadinya kecurangan. Ia berharap kecurangan yang terjadi pada Pilgub 2008 lalu tidak terulang lagi.
"Ya nanti akan kita susun strateginya seperti apa. Nanti ada waktunya, kan nggak boleh stategi dikasih tahu ke orang lain," jelasnya.
(roi/gik/dtk)
"Sangat-sangat singkat waktunya kurang lebih beberapa hari lalu. Saya ditawari peluang diberikan satu peluang mendampingi Ibu Khofifah," ungkap Herman saat mendampingi Khofifah daftar di Kantor KPUD Jatim, Surabaya, Selasa (14/5/2013).
Herman pun mengungkap kesediaannya menjadi calon wakil gubernur kepada wartawan. Sebab tersiar kabar bila dia kecewa pada hasil Pilgub 2008 lalu yang akhirnya dimenangkan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa).
Pada saat itu, Herman sebagai Kapolda Jatim memang sempat membeberkan bukti-bukti dugaan kecurangan pemilihan gubernur. Namun Herman menepis jika hal itu menjadi salah satu alasannya dirinya maju untuk bertarung.
"Saya tidak kecewa. Saya rasa kita melihat lebih ke depan dan tidak terpatok ke situ," kilahnya.
Meski begitu, Herman tak bisa memungkiri bahwa pemilihan gubernur 2008 memang tak mudah untuk dilupakan oleh publik. Herman pun mengajak publik untuk menatap masa depan agar Jatim lebih baik.
"Memang saya tahu masyarakat Jatim tidak akan pernah lupa hal itu dan saya pun juga tidak pernah lupa. Tetapi kita lebih baik melihat ke depan, karena saya yakin Ibu Khofifah adalah figur yang pas di Jatim yang akan datang ini. Dan saya akan mendampinginya sebagai wakil," terangnya.
Herman yang saat ini menjadi Dewan Pengawas PDAM Surya Kota Surabaya mengaku tidak merasa direndahkan dengan posisinya sebagai calon wakil gubernur Jatim. Bagi dia, posisi nomor dua itu cocok dengan dirinya.
"Keahlian saya di situ. Saya akan bisa menjadi staf yang baik bagi Ibu Khofifah. Dan saya tidak pernah merasa rendah. Saya juga sudah 2 tahun menjadi dewan pengawas PDAM Surabaya. Saya dipanggil Komisi B saya datang. Pekerjaan di mana saja, di tingkat RT, apalagi di tingkat provinsi, yang penting niat kita saja beramal ibadah yang baik. Mudah-mudahan rakyat mendengar dan mendukung kita," paparnya.
Herman pun berjanji tidak akan melakukan praktek kotor dalam upaya pemenangan pada coblosan yang akan digelar Agustus mendatang. Latar belakang Polri, kata dia, juga tak akan dimanfaatkan untuk menggalang dukungan keluarga Polri.
"Kita tidak akan ada pemaksaan, tidak ada hal yang melanggar undang-undang. Karena saya juga tidak suka melanggar undang-undang," tegasnya.
Herman menambahkan, pihaknya akan membuat strategi dalam menghadapi segala kemungkinan terjadinya kecurangan. Ia berharap kecurangan yang terjadi pada Pilgub 2008 lalu tidak terulang lagi.
"Ya nanti akan kita susun strateginya seperti apa. Nanti ada waktunya, kan nggak boleh stategi dikasih tahu ke orang lain," jelasnya.
(roi/gik/dtk)
PEMESANAN : Inilah Alasan Mantan Kapolda Jatim Mau Digandeng Khofifah pada Pilgub Jatim
CARA PEMESANAN :
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura