Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Sumenep (Maduratani.com) - Ketua Komisi B DPRD Sumenep, Bambang Prayogi mengaku prihatin dengan
tenggelamnya Pulau Pasir Putih dan Pulau Keramat, yang terletak di kawasan
Kecamatan Gili Genting, Kabupaten Sumenep.
Tenggelamnya dua pulau itu, lanjut Bambang, karena ulah masyarakat yang
tidak bertanggung jawab, yang selama ini melakukan pengerukan (eksploitasi)
pasir pantai secara berlebihan hingga menyebabkan abrasi sekaligus penyebab
tenggelamnya dua pulau yang memiliki eksotika tersendiri itu.
“Dua pulau itu, yakni Pulau Pasir Putih dan Pulau Keramat sudah tak ada lagi
dan merata dengan laut lepas. Indikasinya karena warga melakukan pengerukan
pasir secara berlebihan”, jelas Bambang Prayogi, usai kunjungannya ke Pulau
Gili Gilingan, dalam rangka mengecek langsung pelaksanaan proyek pembangkit
listrik tenaga surya (PLTS), Senin (13/5/2013).
Secara geografis, posisi Pulau Pasir Putih dan Pulau Keramat yang kini
tinggal sejarah itu berdekatan atau bersebelahan dengan Pulau Gilingan,
Kecamatan Pulau Giligenting, Sumenep.
Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan, akibat ulah masyarakat yang
melakukan eksploitasi pasir secara berlebihan dengan menggunakan alat canggih
dan modern, membuat ekosistem lingkungan di dua pulau yang tenggelam itu tidak
terjaga. Penggunaan alat modern yang dimaksudkan Bambang tersebut, lebih kepada
pengerukan pasir melalui dasar laut hingga menimbulkan kerusakan parah dan
permanen.
“Pengerukan pasir dilakukan dengan cara di sedot dari bawah permukaan
laut. Cara ini jauh berisiko bagi lingkungan ketimbang menggunakan cara
konvensional seperti ditambang dari permukaan laut”, terang Bambang
blak-blakan.
Dibalik adanya pemabangan pasir berlebihan itu, Bambang mencurigai pasir
yang di eskploitasi itu bukanlah pasir biasa. Apalagi jumlah yang diambil
relatif sangat banyak tanpa batas.
“Saya malah curiga yang mereka tambang itu bukan pasir biasa. Kalau memang
pasir biasa, ngapain harus repot-repot menambang pasir di wilayah terpencil
seperti di Pulau Pasir Putih dan Pulau Keramat”, tudingnya.
Agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi, pihaknya meminta
Pemerintah Daerah segera turun tangan. Jika tidak, maka pulau-pulau terdekat
lainnya seperti Pulau Pandan juga akan ikut tenggelam akibat ulah pihak tidak
bertanggung jawab tersebut. (fer/*)
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura