Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Labels:
Berita,
bupati busyro,
hardiknas,
sekda sumenep
![]() |
bujangmasjid.blog |
Sumenep (Maduratani.com) - Secara khusus Sekrertaris Daerah (Sekda)
menyampaikan sambutan Bupati Sumenep KH. Busyro Karim mengenai sikap toleransi
dan karakteristik masyarakat religus melalui ikon Masjid Agung yang berdiri
megah didepan Taman Adipura atau Taman Bunga kota Sumekar tersebut.
Sejarah mencatat, terbentuknya Kabupaten Sumenep ini
di cerminkan dengan adanya pondasi religiusitas yang kuat. Tak heran, jika
dalam perjalanannya, kebudayaan masyarakat setempat senantiasa mengedepankan
kepentingan bersama diatas pribadi. Sikap toleransi dan agamis menjadi kekuatan
besar dalam mempertahankan karakter masyarakat dewasa ini.
Ikon religius Masjid Agung yang dikerjakan oleh
warga Tionghoa pada masanya seolah menjadi lambang yang melekat dalam kehidupan
social masyarakat yang selalau taat pada ajaran agamanya.
“Pluralisme, Etika dan Kebangkitan Bangsa”, demikian
Drs. Hadi Soetarto, M.Si Sekdakab menyampaikan pesan bupati di Aula STKIP PGRI
Sumenep, Senin (20/5).
Selain masjid Agung, Sumenep memiliki Keraton yang
usianya sudah mencapai 200 tahun, gaya arsitekturnya mengadopsi kebudayaan
Eropa dengan kombinasi Arab dan cina melalui tangan terampil arsitek ternama,
yakni Law Piango dan Ka Seng An dari Negeri Cina.
Hadir dalam kegiatan tersebut
dari kalangan pejabat dari masing-masing SKPD dan beberapa tamu kehormatan
diantara, Dr. Ibnu Anshory dari IAIN Sunan Ampel, Dr. Musaheri Ketua STKIP PGRI
dan HD. Zawawi Imron. Diharapakan kepada seluruh tenaga pendidik dan siswa pada umumnya, agar berkaca
kepada tokoh pluralism Indonesia, yakni Gus Dur atau KH. Abdurrahman Wahid yang selama hidupnya dikenal
sebagai pendekar demokrasi .
“Tak penting apapun suku dan agamamu. Kalau kamu masih bisa melakukan sesuatu untuk semua orang maka lakukanlah. Sebab orang tidak pernah tanya apa agamamu,” imbuh Sekda menirukan motto hidup Almarhum Gus Dur.(fer/sgi)
Drs.H.Yayak Nurwahyudi, Kepala Dinas Kominfo yang juga sebagai penanggung jawab kegiatan turut menyampaikan, jika semangat pluralism di Kabuapaten Sumenep ini sebenarnya sudah terbentuk sejak dulu, bahkan jauh hari sebelum lahirnya masa-masa kerajaan, “Dan pluralism itu tidak hanya focus pada soal keragaman agama saja”, terang Yayak Nurwahyud gambling. (fer/)
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura