Sumenep (Maduratani.Com) - Suah ((75)) tinggal di Desa Grujugan, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep hendak pergi mencoblos dalam Pilkades di desanya. Namun begitu sampai di lokasi tempat Pemengutan suara malah tewas dijemput maut.
Peristiwa
tragis itu tak ayal membuat ribuan orang yang hadir dilokasi pencoblosan heboh
dan geger. Menurut keterangan warga, saat ke TPS, korban ditemani anak
kandungnya.
Meningalnya
Suah di TPS Desa Grujugan dibenarkan oleh Kapolsek Gapura, AKP Suwarno. Kejadian
tersebut murni karena korban menderita sakit yang tak kunjung sembuh dan bukan
karena factor kegaduhan dalam Pilkades setempat.
“Korban meninggal saat antri di TPS saat hendak memberikan hak suaranya dalam
Pilkades Grujugan. Saat itu korban ditemani oleh anak kandungnya”, terangnya.
Sebelum ditemukan
tewas, korban terlihat antri dengan posisi duduk seperti kelelahan. Tiba-tiba
korban jatuh terjungkal dari tempat duduknya semula hingga akhirnya meninggal
dilokasi kejadian.
Berdasarkan keterangan anaknya, lanjut Suwarno, Almarhum Suah sudah lama
menderita penyakit darah tinggi dan tak kunjung sembuh. Saat di lokasi
pencoblosan darah tinggi korban kambuh
hingga merenggut nyawanya.
Meski
kejadian tersebut merenggut nyawa Suah, keluarga korban mengaku mengikhlaskan
kematian korban, karena selama ini almarhum diketahui menderita sakit yang tak
kunjung sembuh.(fer/yy/sgi)
.jpg)
