Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Sumenep (Maduratani.com) - Banyaknya anak-anak
dibawah umur yang menjadi pekerja dan tidak dapat mengenyam pendidikan lebih
disebabkan karena faktor kemiskinan, memang tak dapat di pungkiri.
Fenomena tersebut mendapat sorotan Bupati Sumenep A.
Busyro Karim saat mengenalkan program
PPA-PKH 2013atau program Pengurangan Pekerja Anak dalam Mendukung Program
Keluarga Harapan, bertempat di Pendopo
Agung Kraton Sumenep, Selasa (21/05).
Masih banyaknya anak dibawah umur yang menjadi pekerja jelas membuat banyak kalangan prihatin, karena secara otomatis kesempatan mereka bermain, besekolah dan berinterkasi secara wajar dengan teman seusianya jadi terlewatkan begitu saja.
Masih banyaknya anak dibawah umur yang menjadi pekerja jelas membuat banyak kalangan prihatin, karena secara otomatis kesempatan mereka bermain, besekolah dan berinterkasi secara wajar dengan teman seusianya jadi terlewatkan begitu saja.
Dijelaskan Bupati, ada dua perspektif yang ditimbulkan,yakni perspektif sturktural
yang menganggap kemiskinan dilatarbelakngi lemahnya pemegang kendali seperti
pemerintah, penguasa dan pengusaha. Kemudian ada lagi perspektif fungsional
yang menganggap kemiskinan lebih disebabkan oleh patalogi social.
“Kalau
dianalisa secara bijak, kita tidak dengan mudah menyalahkan pemerintah ataupun
memojokkan masyarakat. Solusinya adalah dengan membangun korelasi sinergis pemerintah dengan masyarakat”,
terangnya.
Seperti halnya meningkatkan taraf hidup masyarakat,
jelas Busyro, tak cukup hanya dengan mengandalkan bantuan pemerintah tanpa
adanya kesadaran masyarakat sendiri dalam berjuang meningkatkan
kesejahteraannya.
Apalagi sampai detik ini, jumlah penduduk yang masih
hidup dalam taraf kemiskinan masih berkisar 23,10 persen. Angka itu menurun drastis
dibanding tahun 2008 silam yang mencapai 30 persen.
“Indikasi ini menandakan banyaknya kemajuan
pemerintah dan masyarakat dalam upaya meningkatkan taraf hidup yang lebih baik”,
imbuhnya.
Sementara dibidang ketenagakerjaan, jumlah angkatan
kerja mencapai 443.854 orang. Ironisnya masih ada sekitar 393 orang pekerja dibawah
umur .
Drs. Ec. H. Sustono, MM, M.Si Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sumenep, menjelaskan, untuk tahun 2013 sudah ada sekitar 393 orang pekerja anak. Sementara yang mendapat program pendampingan PPA-PKH masih sangat kecil, yakni 150 anak. (fer/sgi)
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura