Customer Service
Informasikan kebutuhan Anda melalui SMS Center kami di 0877-500-86-500
Fanpage
Comments
Template Information
KELAUTAN DAN PERIKANAN|KP
Otomotif
INFO UTAMA
Pages
ADVERTISEMENT
Untuk Anda yang ingin menjual barang Anda lebih aman, segera hubungi Marketing Infomadura.com
Email kami:
maduraexposenews@gmail.com
serba - serbi
Sport
Featured Post 6
Sosial - Politik
Powered by Blogger.
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");
-
?max-results="+numposts2+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts2\"><\/script>");
Labels:
Berita
Bagi Lembaga Pemilih Indonesia (LPI), banyaknya caleg artis yang
direkrut parpol menunjukkan ketidakberdayaan parpol menarik pemilih.
Parpol diibaratkan seperti 'bujang lapuk' yang sembarang meminang tokoh
dengan tujuan mendongkrak perolehan suara.
"Partai seperti itu seperti bujang lapuk, mengambil cara gampang tokoh yang bisa dijual, yaitu merekrut artis," ujar Direktur LPI Boni Hargens dalam paparannya di Galeri Cafe, Jl Cikini Raya, Minggu (5/4/2013).
Merekrut artis sebagai caleg, kata Boni tidak melanggar aturan. Tapi parpol harus memastikan artis yang dipilih memiliki kompetensi untuk mengerjakan tugas sebagai anggota DPR.
Menurutnya, arena parlemen bukan lagi untuk tempat belajar melainkan untuk langsung berpraktek. "Menjadi politisi itu harus ada standar kemampuan legislasi, penganggaran uang negara, dan juga kemampuan lobi-lobi politik," ucap Hargens.
Kebanyakan artis dinilai tidak punya kemampuan secara politik. Bahkan kebanyakan tidak lulus sarjana. Mustinya ada mekanisme khusus dari parpol untuk meningkatkan kemampuan para artis yang akan duduk di Senayan.
Ketua DPP Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menanggapi soal fenomena caleg artis ini. Dirinya menyatakan, hanya ada lima artis yang menjadi caleg di partainya.
Soal caleg dari kalangan atlet yang kebanyakan tidak berpendidikan tinggi, Riefky menegaskan mereka telah berjasa mengharumkan Indonesia di kancah internasional.
"Begitu juga caleg atlet, ada 15 orang lebih. Mereka pernah memperjuangkan nama merah putih di dunia. Kita beri support," tutur Riefky.
(dnu/fdn/dlk)
"Partai seperti itu seperti bujang lapuk, mengambil cara gampang tokoh yang bisa dijual, yaitu merekrut artis," ujar Direktur LPI Boni Hargens dalam paparannya di Galeri Cafe, Jl Cikini Raya, Minggu (5/4/2013).
Merekrut artis sebagai caleg, kata Boni tidak melanggar aturan. Tapi parpol harus memastikan artis yang dipilih memiliki kompetensi untuk mengerjakan tugas sebagai anggota DPR.
Menurutnya, arena parlemen bukan lagi untuk tempat belajar melainkan untuk langsung berpraktek. "Menjadi politisi itu harus ada standar kemampuan legislasi, penganggaran uang negara, dan juga kemampuan lobi-lobi politik," ucap Hargens.
Kebanyakan artis dinilai tidak punya kemampuan secara politik. Bahkan kebanyakan tidak lulus sarjana. Mustinya ada mekanisme khusus dari parpol untuk meningkatkan kemampuan para artis yang akan duduk di Senayan.
Ketua DPP Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menanggapi soal fenomena caleg artis ini. Dirinya menyatakan, hanya ada lima artis yang menjadi caleg di partainya.
Soal caleg dari kalangan atlet yang kebanyakan tidak berpendidikan tinggi, Riefky menegaskan mereka telah berjasa mengharumkan Indonesia di kancah internasional.
"Begitu juga caleg atlet, ada 15 orang lebih. Mereka pernah memperjuangkan nama merah putih di dunia. Kita beri support," tutur Riefky.
(dnu/fdn/dlk)
FASHION
© Copyright 2014 PT.MFN GROUP
www.infomadura.com|Toko Online Madura
www.infomadura.com|Toko Online Madura